Panen Cabai Poktan Al-Murabbi, Edi Harap Jadi Inspirasi Warga Untuk Gemar Menanam

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, NA Anggini Sari melakukan panen raya cabai rawit di Jalan Nipah Kuning Dalam, Kelurahan Pal Lima, Kecamatan Pontianak Barat, Selasa (07/02/2023). 

Tanaman cabai rawit jenis cakra tumbuh subur di atas lahan seluas 2.500 meter persegi. Budi daya tanaman cabai ini dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Murabbi.

Edi mengapresiasi inisiasi Poktan Ponpes Al-Murabbi yang menanam cabai dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada. Ia berharap tanaman cabai ini terus dikembangkan hingga bisa menghasilkan produksi yang melimpah dan berkualitas.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk semangat menanam, produktif sehingga kebutuhan pangan di Kota Pontianak bisa terpenuhi,” ujarnya.

Tanaman cabai yang tumbuh subur ini menggunakan biosaka, yakni larutan ekstrak tumbuhan yang berperan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Edi menilai, penggunaan biosaka yang dikembangkan oleh kementerian pertanian untuk tanaman sayur mayur termasuk cabai, hasilnya sangat menggembirakan.

Baca Juga :  Dua Layanan Publik Pemkot Raih Penghargaan Markplus

“Bisa kita lihat semua tanaman cabai di sini tumbuh subur dan kualitasnya juga bagus,” tuturnya.

Abdul Maulid, Ketua Poktan Ponpes Al-Murabbi menjelaskan, usaha di sektor pertanian cabai cakra ini sudah dimulai sejak Agustus 2022. Lahan kosong yang berada tak jauh dari Ponpes Al-Murabbi dimanfaatkan para santri untuk ditanami cabai. Untuk menuai hasilnya, waktu yang dibutuhkan adalah tiga bulan, mulai dari perawatan hingga panen.

Petani tengah melakukan penyemprotan Biosaka untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai milik Poktan Al Murabbi. (Foto: Prokopim For KalbarOnline.com)
Petani tengah melakukan penyemprotan Biosaka untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai milik Poktan Al Murabbi. (Foto: Prokopim For KalbarOnline.com)

“Hingga saat ini sudah panen ke-13 kalinya. Dalam sekali panen bisa menghasilkan 40 kilogram cabai rawit,” katanya.

Maulid yang sekaligus Wakil Pengasuh Bidang Tahfidz Ponpes Al-Murabbi menambahkan, untuk distribusi cabai hasil panen kelompok taninya masih menyasar warung-warung sembako atau kelontong, dikarenakan jumlah produksi masih terbatas. Sementara harga yang dijual di pasaran kisaran Rp 60 ribu – Rp70 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Edi Kamtono: Sekecil Apapun Lahan, Manfaatkan Tanam Pohon

“Kami masih sebatas distribusi di warung-warung sembako, karena produksi juga masih belum begitu banyak,” terangnya.

Diakui Maulid, faktor cuaca menjadi kendala dalam perawatan tanaman cabai, misalnya genangan air akibat curah hujan tinggi disertai air pasang naik, sehingga lahan terendam air.

“Namun hal itu bisa kita atasi dengan berbagai upaya yang dilakukan, ditambah lagi dukungan dari Pemkot Pontianak melalui Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak serta Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar,” tuturnya.

Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro menuturkan, tanaman cabai yang ditanam Poktan Ponpes Al-Murabbi terdiri dari dua jenis, yakni cakra dan keriting. Jumlah tanaman cabainya saat ini mencapai 1.300 tanaman.

“Selama ini kita berkoordinasi lewat penyuluh lapangan yang selalu memberikan bimbingan, pengawasan dan pembinaan kepada para petani. Untuk kekurangan sarana, kita bantu melalui APBD,” pungkasnya. (Jau)

Comment