Palestina Sebut Israel Hadang Pengiriman Vaksin Covid-19 ke Gaza

KalbarOnline.com – Jumlah pengunjuk rasa yang bertahan di jalanan Myanmar sejak Senin (15/2) semakin berkurang. Itu setelah junta militer mengerahkan kendaraan tempur dan menambah jumlah tentara untuk menghadapi aksi massa.

Meski begitu, tuntutan massa tetap sama yakni meminta militer membebaskan penasihat negara Aung San Suu Kyi yang resmi ditahan dan ditetapkan tersangka oleh kepolisian. Selain itu, meminta junta militer mengembalikan pemerintahan ke pimpinan yang terpilih secara demokratis.

Baca Juga :  Satgas Pamtas Yonif 645/GTY Limpahkan Barang Bukti Sabu Seberat 27,333 Kg ke Polda Kalbar

Suu Kyi mengikuti sidang atas kasus impor ilegal enam alat komunikasi radio walkie talkie mulai Senin (15/2). Hakim mengatakan dia akan tetap ditahan sampai Rabu (17/2) menurut pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw.

Baca juga: Ancaman AS Bukan Gertak Sambal, Embargo Akses Dana ke Junta Militer

Baca Juga :  ‎AHY Kenang Kinerja SBY yang Berhasil Tangani Krisis Ekonomi Indonesia

Kudeta serta penangkapan Suu Kyi, pejabat dan politisi lainnya memicu aksi protes massa terbesar di Myanmar yang pernah ada dalam 10 tahun terakhir. Ratusan ribu orang datang dari berbagai daerah ke jalan-jalan di kota besar menolak kudeta militer yang mengancam usaha warga mewujudkan sistem pemerintahan demokratis.

Comment