Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia: Tertua 1912, Termuda 1979

Deretan mobil-mobil klasik nan eksotis berjajar di Taman Dayu pada Minggu pagi itu (11/10). Mobil-mobil tersebut adalah milik anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI).

Untuk menjadi anggota komunitas PPMKI, mobil-mobil yang didaftarkan harus keluaran maksimal 1979. Mobil di atas keluaran tahun tersebut hingga 1986, masuk kategori replika. Mobil replika tergolong mobil yang dinilai lebih baru jika dibandingkan dengan mobil kuno.

Yang juga menjadi catatan, mobil kuno yang mesinnya sudah terlalu banyak dimodifikasi dengan mesin keluaran baru juga masuk kategori mobil replika. ”Jadi, itu sudah bukan mobil kuno lagi,” kata Ketua PPMKI Pengprov Jawa Timur Hiapy Suryakusuma.

Mobil-mobil yang tergabung dalam PPMKI sangat beragam. Mulai mobil sedan, pikap, hingga station wagon. Mereknya pun berbeda-beda. Ada yang keluaran Amerika Serikat (AS) seperti Chevrolet, Rolls-Royce, Cadillac, Ford, Mustang, dan Dodge. Ada pula mobil produksi Eropa (BMW), Mercedes-Benz, Volkswagen (VW), Volvo, serta Asia (Nissan, Toyota, Daihatsu). ”Mobil yang paling tua milik anggota kami keluaran tahun 1912,” ucap Hiapy.

Baca Juga :  Melihat Tito Karnavian, Kata Kompolnas Soal Komjen Listyo Jadi Kapolri

Meski kuno, kekuatannya tak kalah dengan mobil-mobil baru. Contohnya, Fiat 1500 tahun 1965 milik Hiapy. Pekerjaan Hiapy sebagai fotografer membuatnya harus mobile ke mana-mana. Mobil Fiat miliknya masih setia menemani. Bahkan, mobil dengan kapasitas mesin 1.500 cc itu sudah dipakainya untuk tur ke mana-mana. Berangkat dari Malang, mobil itu sudah menjelajah Bali, DKI Jakarta, Sumatera, hingga Sulawesi.

Mobil-mobil lain milik Hiapy pun masih kuat diajak mengaspal ke berbagai daerah. Selain Fiat, ada tiga mobil lain yang terparkir di garasi rumah Hiapy di Malang dan masih sering digunakan sampai sekarang. Ketiganya adalah VW Combi 1979, VW Beetle 1961, dan VW Safari 1976.

”Yang penting, kalau sudah punya bengkel langganan yang mengerti perawatan mobil lawas. Mau dipakai ke mana pun, aman. Kalau perawatan khusus, sebenarnya tidak ada. Hanya, terkadang mencari part mesin atau part body mobil kuno itu yang agak susah,” papar Hiapy.

Pembina PPMKI Budi Santosa menambahkan, kisah di balik sebuah mobil kuno juga melekat pada setiap pemilik. Biasanya, ada penghobi mobil kuno yang berburu mobil bukan hanya dari kualitas mesin maupun estetika tampilan. Budi mengoleksi mobil kuno yang punya nilai sejarah. ”Jadi, saya merawat mobil bekas pemerintahan. Ada Dodge, Cadillac, macam-macam,” jelasnya.

Baca Juga :  Demi Kepentingan Bangsa Jadi Alasan Sandi Uno Terima Tawaran Menteri

Nilai histori tersebut, imbuh Hiapy, melekat pada tiap mobil. Ada mobil yang menjadi bernilai karena pernah dipakai tokoh terkenal atau pejabat negara. Ada juga mobil yang harga jualnya mahal karena pernah dipakai pada peristiwa bersejarah. Karena itu, kesan yang melekat pada tiap mobil sangat khas.

Aktivitas komunitas, kata Hiapy, kini sangat terbatas. Bila tahun-tahun sebelumnya PPMKI rutin mengadakan tur dan gathering minimal tiga kali setahun, tahun ini tidak ada tur ke mana pun. Yang ada hanya gathering dan aktivitas bakti sosial. ”Biasanya kalau tur, ada 70 mobil yang ikut. Sekarang cuma bisa gathering dengan menerapkan protokol kesehatan,” tutup Hiapy.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment