Kalbar Status KLB Covid-19, Ini Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan

KalbarOnline, Pontianak – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan bahwa ditetapkannya Kejadian Luar Biasa (KLB)/tanggap darurat Covid-19 itu jelas beralasan. Pertama, kata dia, Covid-19 sudah ditetapkan WHO sebagai pandemic.

“Artinya, hampir sebagian besar negara di dunia terjangkit Covid-19,” ujarnya, saat diwawancarai usai jumpa pers perkembangan kasus corona di Kalbar, Rabu (18/3/2020).

Kemudian, lanjut Harisson, negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Kalbar yakni Sarawak (negara bagian Malaysia) sudah terjangkit Covid-19. Sementara Kalbar sendiri, kata dia, sudah terdapat 2 orang terkonfirmasi Covid-19 sekalipun kasus impor atau didapat di luar Kalbar yakni masing-masing di Kuala Lumpur dan Sarawak.

“Berdasarkan itu, supaya kita lebih waspada, supaya komponen di Kalbar lebih siap siaga melakukan pencegahan dan penanggulangan corona, Pak Gubernur menetapkan KLB Covid-19 di Kalbar. Ini nanti akan diikuti oleh kabupaten dan kota dengan menetapkan KLB di daerah masing-masing,” tandasnya.

Baca Juga :  25 Warga Sekadau Masuk Kriteria Orang Dalam Pemantauan Corona

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona (Covid-19) di Kalimantan Barat terus bertambah. Sampai Rabu (18/3/2020) ini setidaknya tercatat 342 masuk kategori orang dalam pemantauan yang tersebar di beberapa wilayah se-Kalbar. Angka ini naik dari jumlah sebelumnya yang hanya mencapai 284 orang.

“ODP sebanyak 342 orang, bertambah dari jumlah kemarin 284 orang,” ujarnya.

Adapun rincian 342 ODP tersebut di antaranya 81 ODP di Pontianak, 46 ODP di Sanggau, 136 ODP di Sintang, 14 ODP di Kubu Raya, 21 ODP di Sambas, 1 ODP di Kapuas Hulu, 1 ODP di Bengkayang dan 42 ODP di Landak.

Baca Juga :  Vaksin Covid-19 Diperkirakan Tiba di Ketapang Februari Mendatang

Adapun yang dimaksud dengan ODP sendiri adalah mereka yang memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien positif Corona atau mempunyai catatan perjalanan ke negara terjangkit.

Sampai tanggal 18 Maret 2020, Harisson mengungkapkan, ada 10 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sedang dirawat di ruang isolasi dengan rincian 4 PDP di RSUD Soedarso termasuk 1 PDP yang terkonfirmasi positif, 2 PDP di RSUD Abdul Aziz Singkawang termasuk 1 PDP yang terkonfirmasi positif. Kemudian 1 PDP di RSUD Pemangkat, 2 PDP di RSUD Sambas dan 1 PDP di RSUD AM Djoen Sintang. (Fai)

Comment