1.200 Porsi Bubur Ikan Pontianak Pecahkan Rekor ORI

Edi Minta Didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

KalbarOnline, Pontianak – Sebanyak 1.200 porsi bubur ikan khas Pontianak disajikan di area Car Free Day, Minggu (21/10/2018) pagi. Bubur ikan yang dibuat oleh para chef ini tercatat dalam Original Rekor Indonesia (ORI) sebagai rekor baru dan pertama kalinya di Indonesia. ORI merupakan salah satu lembaga pencatat rekor di Indonesia.

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pembuatan bubur ikan terbanyak ini merupakan salah satu kegiatan dari ekonomi kreatif (ekraf) sebab kuliner menjadi bagian dari subsektor ekraf.

Baca Juga :  Kondisi Jalan Amin Memprihatinkan, Warga Harap Bupati Kapuas Hulu Respon

“Banyak bubur ikan di daerah-daerah lainnya tetapi bubur ikan khas Pontianak memiliki citarasa tersendiri dan lebih enak,” katanya.

Ia meminta bubur ikan Pontianak ini didaftarkan untuk mendapatkan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyusul dua jenis kuliner yang sudah lebih dulu mengantongi sertifikat tersebut.

“Kuliner kita yang sudah mengantongi sertifikat itu ada dua yakni paceri nanas dan sayok keladi. Itu menjadi hak paten kita sehingga tidak ada yang boleh mengklaim sebagai makanan khasnya,” jelas Edi.

Baca Juga :  Resmi Ditetapkan Sebagai Paslon di Pilwako Pontianak, Ini Kata Satarudin – Alfian

Pihaknya akan menggalakkan Kota Pontianak sebagai kota kuliner yang sehat dan halal. Seperti halnya bubur ikan yang berbahan dasar ikan dan mengandung protein tinggi untuk kesehatan.

“Saya mengajak para chef, baik yang ada di restoran maupun hotel, ikut terlibat terus melakukan inovasi-inovasi menciptakan kreativitas makanan khas Pontianak,” ajaknya.

Terkait lokasi pusat kuliner, diakui Edi, masih tersebar di beberapa kawasan di Kota Pontianak. Karenanya, pihaknya sedang mencari lokasi yang representatif untuk pusat kuliner. Diantaranya, Jalan Paralel Letkol Sugiyono yang akan dilebarkan jalannya, di kawasan Pasar Kapuas Indah.

“Kemudian lokasi-lokasi lainnya untuk dijadikan sentral kuliner sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menikmati kuliner khas Pontianak,” pungkasnya. (jim)

Comment