ASN Katolik Sintang Ikuti Retret Rohani

Dekatkan dan Perkuat Hubungan Dengan Tuhan

KalbarOnline, Sintang – Dalam rangka mendekatkan dan memperkuat hubungan dengan Tuhan, serta untuk meningkatkan kinerja dalam melayanai masyarakat, sebanyak 80 Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang dan guru yang dibawah binaan Kementerian Agama Kabupaten Sintang mengikuti retret selama tiga hari.

Retret untuk pertama kalinya dilaksanakan tersebut diinisiasi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah dan dilaksanakan Rumah Retret Tumenggung Tukung di Kawasan Wisata Rohani Bukit Kelam, yang dimulai dari Jumat, 27 Oktober 2017 sampai Minggu, 29 Oktober 2017.

Ketua Panitia, Yosep Sudianto yang juga Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menjelaskan bahwa meskipun retret pertama kali untuk kalangan ASN, tetapi harus dimulai.

“Kami ASN berharap pencerahan dan bimbingan dari para narasumber. Kami ingin menambawah wawasan dan memperkuat keimanan untuk kami jadikan bekal bagi kami dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara. Retret ini untuk memotivasi para ASN dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat,” terang Yosep Sudianto.

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah menceritakan bahwa diskusi untuk merencanakan retret dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan.

“Terima kasih atas kesediaan ASN yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk memuji Tuhan dan menambah wawasan keagamaan dengan menjadi peserta retret. Misi Pemkab Sintang salah satunya mewujudkan masyarakat yang religius. Dalam hal ini, ASN merupakan salah satu objek dan sasaran dalam mewujudkan masyarakat yang religius. ASN yang beragama Katolik juga harus mendukung dan melaksanakan manajemen pemerintahan yang bersih dan rapi,” tukasnya.

“ASN harus memahami kemajemukan dan pluralisme. Kita harus menyadari ASN sebagai abdi negara dan masyarakat. Mensyukuri atas karunia sebagai ASN. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai ASN sesuai tanggung jawab dan kewenangan secara baik dan bertanggung jawab. Mengembangkan kompetensi dan kepantasan sebagai ASN. Menjaga nama baik sebagai pribadi dan ASN. Ingat Panca Prasetya Korpri sebagai janji dan pedoman ASN,” pesan Yosepha Hasnah.

Baca Juga :  Sekda Sintang Lepas 105 Atlet Hadapi Popda Kalbar 2018

Pastor Guido Suprapto, Pr Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) yang juga berkarya di Keuskupan Agung Palembang mendorong agar ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang meneladani sikap Tuhan yang hadir di dunia untuk melayani dan bukan untuk dilayani.

“ini sejalan dengan kode etik ASN yang memang untuk melayani masyarakat. Untuk bisa melayani, ASN harus rendah hati, tulus dan iklas dalam bekerja” terang Pastor Guido Suprapto, Pr.

“Mungkin kita tidak bisa melakukan hal yang besar tetapi kita bisa melakukan dengan cinta yang besar. Caranya rasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari dalam aktivitas dan pekerjaan. Kita harus tahu kehendak Tuhan bagi kita melalui pekerjaan tersebut. Dalam kesibukan kerja setiap hari, Tuhan tetap dapat didekati dan ditemukan. Kalau dalam kesibukan kerja tidak berserah kepada Tuhan maka kita seperti hidup di padang gurun yang kering dan kita akan layu dan kering. Sebagai orang beriman maka pekerjaan kita adalah kehendak Tuhan dan sesungguhnya kita adalah pekerja Tuhan. Bekerjalah sebaik mungkin dan lihat aturan dan etika yang ada sebagai rambu-rambu pekerjaan. Kita dituntut memiliki kompetensi tetapi juga kemampuan bekerjasama dengan orang lain. Kita itu tuanya pekerjaan bukan pekerjaan sebagai tuan kita,” pesan Pastor Guido Suprapto, Pr.

Sementara Uskup Keuskupan Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap menyampaikan bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah mampu merubah banyak hal dalam kehidupan manusia.

Baca Juga :  Pendapat Akhir Bupati Terhadap Hasil Pembahasan Pansus DPRD Sintang Mengenai 9 Raperda

“Iptek sangat berperan melahirkan modernisasi global namun IPTEK bukan segalanya. Orang tua jaman dulu saat menderita sakit selalu menyalahkan hantu. Namun dengan kemajuan ilmu pengetahuan, maka saat sakit kita tahu penyebabnya. Dulu saat kena migren, orang tua bilang karena ditampar oleh hantu. Namun ada banyak kemajuan teknologi yang dimanfaatkan untuk membuat penderitaan umat manusia, yang seharusnya untuk membuat hidup semakin baik,” tuturnya.

“Kehadiran gereja berusaha membantu masyarakat agar menggunakan teknologi untuk kebaikan. ASN dan umat Kristiani dipanggil untuk memanfaatkan IPTEK demi kebaikan manusia sesuai kehendak Sang Pencipta. Saya menganjurkan agar ASN yang beragama Katolik untuk mengembangkan diri dan talenta sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ikuti dan sesuaikan diri kemajuan jaman untuk menunjang pekerjaan. Memang ada kekurangan perkembangan IPTEK seperti berkurangnya tenaga kerja dan hilangnya keinginan berbagi kepada sesama,” pesannya.

Sementara Pastor Piet Apot, Pr menyampaikan bahwa orang yang sukses adalah orang yang bekerja dengan serius dan benar.

“Maka sebagai ASN bekerjalah dengan serius, gembira dan bersukacita. Apapun yang dikerjakan dengan senang hati, hasilnya akan baik. Saya minta jangan ada ASN yang beragama Katolik untuk menerima dan melaksanakan dengan senang hati dan tulus. Setialah dalam hal dan perkara kecil maka akan menunggu perkara dan tanggung jawab yang besar di masa depan. Kita tidak harus menjadi baik dengan terlebih dahulu menjadi jelek. Manfaatkan teknologi untuk menguatkan iman dengan membaca Alkitab melalui handphone yang sudah canggih saat ini. Baca ayat ayat yang bisa memberikan inspirasi dalam bekerja,” pesan Pastor Piet Apot, Pr. (Sg/Hms)

Comment