Kisah Warga Indonesia Setelah Jalani Pembedahan Lutut dengan Teknologi ROSA di KPJ Kuching

KalbarOnline, Pontianak– Warga Indonesia bernama Netty Rampalino (66 tahun) asal Lombok menjadi pasien pertama yang melakukan pembedahan lutut oleh dokter Lee Woo Guan dengan teknologi robotik bernama ROSA (Robotic Surgical Assistent), di KPJ Kuching Specialist Hospital.

Netty menceritakan, awal ia datang ke KPJ saat itu hanya ingin menjenguk temannya yang sedang operasi lutut. Dari situlah kemudian ia mendapatkan rekomendasi untuk bertemu dokter Lee di KPJ.

Ia menceritakan kenapa pada akhirnya ia menjatuhkan pilihan ke KPJ. Sebelum ke KPJ, ia telah menjalani pengobatan ke beberapa rumah sakit di Singapura, bahkan Penang, Malaysia.

“Di sana saya awalnya juga disuntik, tetapi seterusnya saya tidak merasakan sembuh. Sampailah akhirnya saya di sarankan untuk operasi di Penang, tetapi saya masih takut saat itu,” ujarnya di hadapan wartawan Malaysia dan Indonesia, kemarin.

Namun, setelah melihat temannya yang telah berhasil menjalankan operasi lutut pada Juni 2023. Ia pun langsung berjumpa dengan dokter Lee Woo Guan, Ahli Bedah Ortopedi terkemuka di KPJ Kuching, dan menjadi pasien pertama dengan menggunakan Program ROSA.

“Saya langsung percaya diri dan berani, karena saya di-support oleh suami dan anak-anak saya, yang memang juga mempunyai latar belakang dokter,” ujarnya.

Baca Juga :  Gunakan Teknologi ROSA, KPJ Kuching Telah Lakukan Operasi Penggantian Lutut kepada 200 Pasien

Ia telah melakukan operasi terhadap dua lututnya dengan dibantu program ROSA, pada 15 Agustus 2023 lalu.

“Jadi sudah tujuh bulan lalu, dan saya tidak merasa takut. Karena (selain) dokter Lee orangnya baik, dan banyak pasien yang telah berhasil. Sehingga saya pun berani mengambil langkah untuk operasi,” ujarnya.

Ia mendeskripsikan, bahwa sebelum menjalani operasi, ia selalu merasakan kesakitan pada lututnya, dan tidak mampu berjalan jauh. Kini pasca operasi, ia merasa sudah biasa, bahkan mampu berolahraga.

“Sejauh ini saya mampu berjalan dan tidak ada keluhan, dan tidak memikirkan sakit lagi,”ucapnya.

Di tempat yang sama, pasien dari Kuching, Julie Liaw (55 tahun) yang berprofesi sebagai guru merasa bersyukur telah menjalani pembedahan pada lututnya, dan memberikan sebuah perubahan kepadanya untuk terus sehat.

“Sebelum operasi saya sulit untuk turun naik tangga, dan tentu ini menghambat pergerakan saya ketika beraktivitas seperti mengajar ataupun diluar itu,” ujarnya.

Namun setelah menjalankan operasi pada satu lututnya, ia merasa sudah sangat jauh lebih baik dan telah mampu beraktivitas seperti naik turun tangga kembali.

“Saya akan melanjutkan untuk pembedahan lutut satunya sebelah kiri, saya yakin bisa berjalan lebih baik lagi,” ujarnya.

Baca Juga :  Pelanggaran di Pilkada, Sujadi Sebut Sanksi Paling Fatal ‘Pembatalan Calon’

Dengan telah mengambil keputusan ini, banyak hal telah ia kaji sebelumnya yakni dengan mendatangi beberapa klinik atau rumah sakit lainnya. Namun akhirnya, ia memutuskan bertemu dokter Lee. Sebab ia telah yakin dokter Lee mampu membuat suatu perubahan pada kesehatannya.

“Ada beberapa guru yang juga saya pengaruhi untuk ambil tindakan ini. Saya rasa keputusan pembedahan lutut dengan bantuan robot menjadi yang terbaik dalam teknologi yang telah ada,” ujarnya.

Julie Liaw telah melakukan operasi pada 25 September 2023. Dikatakannya, pemulihan bisa dirasakan ketika 4 bulan setelah operasi.

KPJ Kuching Specialist Hospital sukses menjalani operasi pembedahan penggantian lutut sebanyak 200 kali tanpa gagal. Operasi tersebut dijalankan sepanjang 7 bulan terakhir oleh dokter Lee Woo Guan dengan teknologi robotik bernama ROSA.

Atas keberhasilan program ROSA ini, KPJ pun menggelar acara perayaan bertemakan “200 Lompatan, Sejuta Senyuman : Perjalanan Luar Biasa KPJ Kuching dengan ROSA (200 Leaps, A Million Smiles: KPJ Kuching’s Remarkable Journey with ROSA).

KPJ Healthcare juga menyelenggarakan acara Sungkey atau berbuka puasa, berbagi kegembiraan tonggak sejarah dengan masyarakat. Malam tersebut mempertemukan #TeamKPJ dan anak–anak panti asuhan dari Rumah Amal Nur Murni. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment