Cerita Sri Perkuat Usaha Lewat KUM Bank Kalbar, Tanpa Jaminan dan Prosesnya Mudah

KalbarOnline, Pontianak – Pasar juadah menjamur selama bulan Ramadhan. Peluang ini banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mencari rezeki. Salah satunya adalah Sri Dewi (38 tahun), pedagang kecil di Kota Pontianak.

Ia membuka lapaknya di pasar juadah, tepatnya di Halaman Masjid Darunnajah, Jalan Sungai Raya Dalam, Pontianak. Ia menjual aneka takjil yang merupakan titipan para pembuat kue.

“Buka (dari) sekitar jam 2 siang,” kata Sri.

Terik panas di siang itu tidak menyurutkan semangat Sri untuk mengais berkah di bulan yang mulia ini. Pukul tiga sore, lapaknya sudah dipenuhi aneka takjil. Ada gorengan, seperti kroket, risoles, dan lainnya. Ada pula kue manis seperti dadar gulung, donat gula, klepon, dan lain sebagainya. Ada pula kolak hingga air tahu.

Lokasinya yang tepat di pinggir jalan utama, membuat banyak orang singgah untuk membeli takjil di pasar juadah tersebut. Terutama, pada hari kerja, di mana banyak para pegawai kantoran yang singgah pulang dari kerja.

Baca Juga :  Krisis Pandemi Covid-19, MPR Minta Negara Hadir di Tengah UMKM

Alhamdulillah kalau di sini ramai yang beli. Jam 5 biasanya paling ramai,” tuturnya.

Sri merupakan pedagang kecil yang menjual aneka jajanan. Pada hari selain Ramadhan, ia telah membuka usaha di Jalan Sungai Raya Dalam dengan aneka jajanan. “Jualan sosis, es, tela-tela, dan jajanan, semacam makanan angkringan,” ucapnya.

Sri memanfaatkan kredit dari Bank Kalbar untuk memperkuat modal usahanya. Sekitar satu bulan yang lalu, ia dan suaminya mengajukan kredit dengan memilih produk Kredit Usaha Mikro (KUM) Peduli dari Bank Kalbar.

“Dapat pinjaman (dari Bank Kalbar) sebesar Rp 5 juta,” katanya.

KUM Peduli merupakan kredit mikro Bank Kalbar yang berjangka waktu maksimal 1 tahun, untuk modal kerja dengan pola kewajiban menabung secara harian. Maksimum kredit untuk produk ini sebesar Rp 5 juta dengan suku bunga lima persen. Selain itu, produk ini juga tanpa agunan.

Dana dari Bank Kalbar itu ia gunakan untuk menambah modal usaha berjualan sosis. Sebagian lagi, digunakan untuk kebutuhan berjualan di pasar juadah.

Baca Juga :  Pemkot Pontianak Buka Perekrutan Dirut Bank Pasar

“Untuk beli wadah-wadah kue sama membeli kantong,” katanya.

Sri mengaku baru pertama kali menjadi debitur Bank Kalbar. Sebelumnya, ia tak pernah mengajukan kredit ke lembaga keuangan manapun. Ia berharap, dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan berjualan.

Menurutnya, tidak sulit mengurus kredit di Bank kalbar. Persyaratan-persyaratannya pun juga relatif mudah. Pegawai Bank Kalbar juga memberikan pelayanan yang baik selama proses pengajuan.

“Mereka (Pegawai Bank kalbar, red), datang ke rumah, lihat lokasi usaha saya,” terang Sri.

Pasca Ramadhan, Sri sudah berniat untuk membuka usaha penitipan kue dan jajanan di pagi hari. Dari usaha berjualan takjil yang dilakukan saat ini, ia merasa pendapatan yang dihasilkan cukup menguntungkan.

“Lumayan juga hasilnya jualan kue ini. Modalnya juga tidak besar. Kalau diizinkan saya nanti (setelah Ramadhan) mau jualan kue,” tutup Sri. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment