Saprahan Khatulistiwa 2023 Angkat Budaya Kabupaten Sambas

KalbarOnline, Pontianak – Untuk ketiga kalinya, Saprahan, Semarak Pariwisata, UMKM, dan Keuangan Khatulistiwa Kalimantan Barat kembali digelar. Saprahan Khatulistiwa merupakan event tahunan Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, NA Anggini Sari menyampaikan, kegiatan ini merupakan promosi pelaku usaha dan sektor pariwisata serta apresiasi kepada UMKM yang telah lolos kurasi tingkat Provinsi Kalimantan Barat bagi UMKM binaan Bank Indonesia, pemerintah daerah, dekranasda, instansi terkait dan perbankan.

Saprahan Khatulistiwa 2023 mengangkat thematic culture komoditas unggulan dan budaya salah satu kota/kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yaitu Kabupaten Sambas, sehingga pada opening ceremony diselenggarakan tradisi makan saprahan sebagai upaya untuk melestarikan dan mengangkat budaya Kalimantan Barat untuk mendukung penyelenggaraan Saprahan Khatulistiwa menjadi Kharisma Event Nusantara (KEN).

Anggini menjelaskan, program pengembangan UMKM dilaksanakan sejalan dengan prioritas program pemerintah daerah antara lain upaya pengendalian inflasi berfokus pada pengembangan komoditas pertanian penyumbang inflasi antara lain beras, hortikultura, dan peternakan, yang saat ini tersebar di wilayah Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Bengkayang seperti Gapoktan Merak Mandiri dan Gapoktan Madiun Bersatu Kabupaten Kubu Raya dan Poktan Mekar Hijau Kota Pontianak.

Baca Juga :  Tinjau Pasar Flamboyan, Menko Airlangga Puji TPID Pontianak

“Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor makanan dan minuman antara lain kopi, kripik keladi, lempok, wastra antara lain pengembangan kain tenun ikat Sintang dan Sambas serta kerajinan dan pariwisata melalui sinergi pengembangan Desa Wisata Jeruju Besar bersama Dinas. Mendukung inklusi ekonomi dan keuangan, serta akselerasi dan percepatan digitalisasi,” jelasnya, Senin (17/97/2023).

Framework pengembangan UMKM tersebut yang dilakukan melalui onboarding (pelatihan dan pendampingan), business matching antara lain survei BISAID, penguatan kelembagaan, perluasan akses pasar (showcase nasional dan internasional, serta penggunaan platform pemasaran digital), pencatatan keuangan melalui aplikasi SIAPIK serta penggunaan QRIS.

Saprahan Khatulistiwa tahun 2023 dilaksanakan secara hybrid yang terdiri dari rangkaian utama kegiatan yakni pre event sejak Juni 2023, main event pada 17, 18 dan 20 Juli 2023 serta post event.

Baca Juga :  Kapolresta Pontianak Turun Langsung Urai Kemacetan di Jembatan Kapuas 1

Opening Ceremony Saprahan Khatulistiwa 2023 yang kita laksanakan saat ini antara lain pembukaan oleh Bapak Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, penyerahan PSBI, peragaan busana wastra Kalimantan Barat, pembukaan showcase UMKM di Aula Enggang Gedung Pelayanan Terpadu Kalimantan Barat 17 – 18 Juli 2023 dan akan dilanjutkan di Ayani Mega Mall pada tanggal 21 Juli – 3 Agustus 2023,” terang Anggini.

Dengan adanya Saprahan Khatulistiwa 2023, ia berharap dapat mendorong perputaran ekonomi dari transaksi baik penjualan maupun business matching UMKM sebesar Rp 2 miliar.

“Bank Indonesia berkomitmen untuk menjadikan saprahan khatulistiwa menjadi wadah sinergi berbagai pihak di Kalimantan Barat untuk pengembangan sektor UMKM, pariwisata dan keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat yang diselenggarakan setiap tahun,” tukasnya. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment