Jadi Penyakit Mematikan, Berikut Penyebab dan Gejala Rabies yang Perlu Diketahui

Saat ini, rabies menjadi penyakit yang sedang marak terjadi dan ditakuti oleh masyarakat karena bisa menyebabkan kematian, jika tidak cepat ditangani.

Rabies atau yang juga dikenal dengan sebutan penyakit anjing gila merupakan infeksi virus pada otak dan sistem saraf.

Meski cukup meresahkan, namun kasus rabies sebenarnya bisa dicegah dengan pemberian vaksin terhadap hewan peliharaan.

Sebagai informasi, virus rabies bisa menular lewat air liur, gigitan, hingga cakaran hewan yang terinfeksi rabies.

Hewan yang berisiko tinggi untuk menularkan rabies umumnya hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies.

Baca Juga :  Bocah 15 Tahun di Kabupaten Landak Meninggal Akibat Rabies

Anjing dikenal sebagai salah satu hewan utama penular rabies.

Selain anjing, ada beberapa hewan yang bisa menularkan virus rabies dan menularkannya kepada manusia, seperti kucing, kera, dan kelelawar.

Nah, agar lebih jelas, kamu mesti mengetahui bahwa rabies juga menimbulkan beberapa gejala.

Gejala rabies umumnya muncul 30-90 hari setelah seseorang terkena gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.

Gejala penyakit ini bisa lebih cepat muncul jika lokasi gigitan atau cakaran hewan dekat dengan otak, misalnya di dada, leher, atau di kepala.

Baca Juga :  Tiga Orang Meninggal Karena DBD, Gubernur Kalbar Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Berikut gejala awal rabies secara umum:

  • Demam atau menggigil
  • Kesemutan
  • Sakit kepala
  • Lelah atau lemas
  • Hilang nafsu makan

Sementara untuk gejala lanjutan, bisa muncul dalam beberapa hari selanjutnya, seperti:

  • Kebingungan atau perilaku agresif
  • Melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata (halusinasi)
  • Mulut memproduksi banyak air liur
  • Kejang otot
  • Kesulitan menelan dan bernapas
  • Ketidakmampuan untuk bergerak (lumpuh).

Rabies juga bisa menyebabkan komplikasi, yang kemudian menyebabkan:

  • Gagal napas
  • Koma
  • Henti jantung
  • Kematian. (*)

Comment