Ritual Ngampar Bide Awali Pekan Gawai Dayak ke-37

KalbarOnline, Pontianak – Pekan Gawai Dayak ke-37 akan dibuka besok, Sabtu (20/05/2023) di Rumah Radakng, Pontianak. Pekan Gawai Dayak merupakan agenda tahunan masyarakat Dayak sebagai rasa ungkapan syukur kepada Tuhan atas panen padi.

Sebelum memulai Pekan Gawai Dayak, ada tradisi yang selalu dilakukan, yaitu Ngampar Bide. “Ngampar” memiliki arti menggelar atau menghamparkan, sementara “Bide” artinya tikar atau tempat untuk berserah.

Baca Juga :  Merasa Terpanggil, Pembalap Senior Syarif Machmud Sediakan Isi Ulang Oksigen Gratis Bagi Masyarakat

Koordinator Upacara Adat Pekan Gawai Dayak ke-37, Herculanus Didi mengungkapkan, Ngampar Bide mempunyai makna untuk meminta keselamatan kepada Tuhan dalam pelaksanaan gawai.

“Tujuannya adalah kita minta keselamatan agar pelaksanaan Pekan Gawai Dayak ini selalu dibimbing dan disertai Jubata (Tuhan). Apabila ada hal-hal buruk seperti orang-orang yang ingin mengganggu, maka leluhur yang kita yakini mampu menjauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Herculanus.

Baca Juga :  1.200 Orang Hadiri "Tumpahan Salok" di PCC, PASS: Warga di Perantauan Harus Memberikan Manfaat Sebesar-besarnya

Dalam proses Ngampar Bide ini, ada sejumlah hidangan yang disajikan. Mulai dari tempayan, air, pinang, daun sirih, kapur, gambir, kepala babi, darah babi, ayam, telur ayam, beras.

Kemudian pamane (tetua adat) duduk di hadapan sesajian dengan mulut komat-kamit membaca doa kepada Tuhan.

Tradisi ini dianggap sakral oleh masyarakat Dayak untuk menolak hal-hal jahat dan meminta keselamatan. (Indri)

Comment