Milenial Pendukung Ganjar Beri Pelatihan Penanaman Hidroponik ke Pemuda di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Landak – Sukarelawan Ganjar Milenial Center (GMC) terus berkomitmen memberdayakan

para pemuda dan pemudi di beberapa daerah di Indonesia. Tujuannya ialah pemuda semakin berkreasi dan memberikan manfaat dan dampak positif di lingkungan tempat mereka tinggal.

Kali ini, GMC Kalimantan Barat menggelar pelatihan penanaman dengan teknik hidroponik bertema “Pelatihan Petani Milenial” di Desa Sungai Segak, Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, pada Jumat (05/05/2023).

GMC menggandeng Himpunan Mahasiswa Agraria (Himagri) UNU Kalbar dan Gerakan Pemuda Sui Segak Ika Ta’lim Tanjung Pandan dalam menggelar kegiatan ini.

Koordinator Wilayah (Korwil) GMC Kalbar, Nuryahdi menyatakan pihaknya menghelat pelatihan tersebut agar para pemuda di desa ini bisa berkontribusi bagi lingkungan di sekitarnya dengan memaksimalkan lahan yang sederhana untuk menanam sayur-sayuran.

“Kami menggelar pelatihan petani milenial. Ada praktik penanaman simpel hidroponik. Tujuan kami supaya adik-adik di sini bisa mandiri memanfaatkan lahan yang sederhana sehingga bisa membuahkan hasil yang besar,” ungkapnya di sela-sela pelatihan ini.

Menurut Nuryahdi, para milenial mulai bisa perlahan meninggalkan cara konvensional seperti bertani di sawah dengan beralih ke teknik hidroponik. Dengan adanya pelatihan tersebut, pengetahuan dan wawasan pemuda tentang hidroponik juga bertambah.

Baca Juga :  Bupati Rupinus Ucapkan Selamat ‘Naik Dango’ Kepada Masyarakat Dayak

“Selama ini, cara lama digunakan untuk bertani itu di sawah. Dengan adanya pelatihan ini, wawasan dan ilmu para pemuda di sini bertambah tentang cara menanam hidroponik yang sederhana barang bekas di sekitar kita seperti styrofoam dan lain-lain,” ujarnya.

Nuryahdi menuturkan, pemuda di Desa Sungai Segak menjadikan pelatihan ini sebagai kegiatan yang bisa bermanfaat bagi mereka dan lingkungannya.

“Supaya mereka mempunyai kegiatan yang bisa bermanfaat untuk masyarakat, khususnya pemuda di sini,” katanya.

Nuryahdi berharap, para peserta pelatihan ini bisa langsung menerapkan penanaman dengan teknik hidroponik di lingkungan masing-masing. Dia juga meminta pemuda di desa tersebut ikut mengajar para milenial di desa lain agar bisa menanam dengan teknik hidroponik.

“Harapannya ke depan dengan kegiatan ini GMC Kalbar bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat selain menyosialisasikan Ayah Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024,” katanya.

GMC Kalimantan Barat berfoto bersama peserta pelatihan penanaman dengan teknik hidroponik, di Desa Sungai Segak, Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak. (Foto: Jauhari)
GMC Kalimantan Barat berfoto bersama peserta pelatihan penanaman dengan teknik hidroponik, di Desa Sungai Segak, Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak. (Foto: Jauhari)

“Saya berharap pemuda-pemuda di sini bisa bersentuhan dengan masyarakat. Ada banyak manfaat yang diambil dan disebarluaskan kepada para pemuda di desa ini,” sambungnya.

Relawan tersebut terinspirasi dari sosok Ganjar Pranowo dalam menghelat kegiatan ini. “Tentu kami ikut peduli karena Ayah Ganjar Pranowo juga cinta terhadap masyarakat yang bertani,” jelasnya lagi.

Baca Juga :  Masuki Usia ke-22, Pemkab Landak Terus Lakukan Terobosan Percepat Pembangunan di Tengah Pandemi

Perwakilan Gerakan Pemuda Desa Sungai Segak Wakil Tanjung mengatakan, para milenial di Desa Sungai Segak memiliki potensi untuk semakin berkembang, khususnya di bidang pertanian. Karena itu, mereka bersama GMC bekerja sama untuk mengadakan kegiatan tersebut.

“Kami melihat ada potensi pemuda-pemudi di sini, tapi mereka sangat sulit mendapatkan edukasi. Nah, kami bekerja sama dengan GMC untuk adakan pelatihan ini,” ucapnya.

Dia berharap skill para peserta pelatihan ini bisa meningkat dalam bidang pertanian sehingga perekonomian masyarakat di lingkungannya ikut terangkat.

“Harapannya, pemuda-pemudi di sini mendapatkan output sehingga mereka bisa mempraktikkan langsung, terjun ke masyarakat untuk meningkatkan skill dan karirnya di bidang pertanian,” ucapnya.

Sementara itu, Maryatik (16 tahun), salah seorang peserta pelatihan petani milenial mengaku sangat antusias mengikuti jalannya pelatihan ini. Dia menilai pelatihan tersebut sangat bermanfaat baginya dan mudah dipelajari.

“Sangat bermanfaat dan berguna. Tadi dijelaskan cara menanam dengan teknik hidroponik. Ini mudah dipelajari,” katanya.

Maryatik dan peserta lainnya akan mencoba mempraktikkan hidroponik di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Pasti mencoba ini di lingkungan kami karena bagus sekali jika diterapkan di desa kami,” ucapnya. (Jau)

Comment