10 Tahun Peringatan Tsunami, Warga Jepang Siaga Gempa Dahsyat Susulan

KalbarOnline.com – Gempa dahsyat magnitudo 7,1 menghantam prefektur Fukushima, Jepang pada Sabtu (14/2) malam kemarin. Peristiwa alam ini menjadi penanda sebulan sebelum 10 tahun peringatan tsunami dan gempa dahsyat pada 2011 lalu yang berimbas pada melelehnya reaktor nuklir di perfektur tersebut.

Kantor perdana menteri segera mendirikan kantor manajemen krisis dan Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo, atau Tepco, yang mengoperasikan pembangkit nuklir. Pihak berwenang mengatakan, mereka sedang memeriksa pos pemantauannya di Fukushima untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran radiasi.

Tak lama setelah tengah malam, NHK melaporkan bahwa Tepco telah mendeteksi tidak ada masalah di salah satu reaktor Dai-ichi nuklir di mana kerusakan terjadi pada tahun 2011 atau di pabrik Dai-ni beberapa mil jauhnya di Fukushima. Pembangkit nuklir Kashiwazaki-Kariwa di pantai barat tidak mengalami kerusakan, lapor NHK.

Kepala sekretaris kabinet Perdana Menteri Yoshihide Suga, Katsunobu Kato mengatakan bahwa sekitar 950 ribu rumah tangga dibiarkan tanpa aliran listrik di daerah yang terkena dampak. Dia mengatakan bahwa dua pembangkit listrik tenaga panas di prefektur Fukushima telah dimatikan.

Baca Juga :  Hot Spring Panchor Sarawak Tawarkan Sensasi Mandi Air Panas Alami

Beberapa jalur kereta ditangguhkan. Warga di puluhan rumah tangga dievakuasi ke tempat penampungan di beberapa kota di Fukushima.

Waspada Gempa Susulan

Dalam komentar singkat, Suga menyarankan warga untuk tidak pergi keluar dan bersiap menghadapi gempa susulan. Berbicara di NHK, seorang profesor di Institut Penelitian Gempa Bumi di Universitas Tokyo, Takashi Furumura, memperingatkan bahwa gempa sebesar ini dapat diikuti dalam dua atau tiga hari oleh gempa lain dengan skala serupa.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan pusat gempa berada sekitar 60 kilometer atau sekitar 37 mil di lepas pantai Fukushima dan kedalaman sekitar 34 mil. Di darat, magnitudo terkuat yang dirasakan adalah 6-plus.

Berbicara pada konferensi pers, seorang pejabat badan meteorologi Noriko Kamaya, mengatakan warga harus bersiap-siap menghadapi gempa susulan dengan kekuatan setidaknya magnitudo 6 dalam beberapa hari mendatang. Dia menggambarkan gempa bumi kemarin sebagai gempa susulan gempa 2011.

Baca Juga :  Kedatangan Jurnalis Malaysia, Jajaki Peluang Kerja Sama antara Pontianak dan Kuching

Di Minami Soma, salah satu desa di Fukushima yang dievakuasi setelah bencana nuklir tahun 2011, NHK melaporkan bahwa guncangan yang parah berlangsung selama sekitar 30 detik semalam. Bahkan Yu Miri, penulis Stasiun Tokyo Ueno, memposting foto di Twitter yang menunjukkan rak buku di rumahnya yang berdekatan roboh dan lantai dipenuhi buku.

Gempa semalam yang juga dirasakan di Tokyo, melanda sekitar pukul 11:08 malam menurut Badan Meteorologi. Peringatan tsunami tidak diumumkan seperti dilansir dari Japan Times, Minggu (14/2).

Sebagai tindakan pencegahan, mereka yang berada di dekat daerah pantai sempat disarankan untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi karena gempa susulan dapat berlanjut. Gempa tersebut mencatatkan 6 titik gempa kuat di bagian selatan Miyagi, dan wilayah tengah Nakadori dan pesisir Hamadori di Fukushima.

Wilayah Hamadori adalah rumah bagi pembangkit listrik tenaga nuklir nomor 1 yang dilanda gempa dan tsunami di Fukushima. Pemerintah Jepang kimi membentuk satuan tugas untuk memeriksa gempa tersebut.

Comment