Kenali Tanda-tanda Pasangan Pasif Agresif

Gengs, pernah mendengar istilah pasif agresif? Kedengarannya sih memang cukup membingungkan, ya. Bagaimana bisa, seseorang yang pasif menunjukkan sifat sebaliknya pula, yaitu sifat agresif?

Nah, meski tampak seperti 2 sisi yang sangat berbeda, beberapa orang ada lho yang memiliki sifat seperti ini, bahkan mungkin pasanganmu atau malah Kamu sendiri. Orang-orang dengan sifat pasif agresif biasanya menunjukkan sikap perlawanan secara tidak langsung guna menghindari konfrontasi. Untuk lebih jelasnya mengenai sifat ini, yuk simak ulasannya di bawah!

Baca juga: Apakah Hubungan Anda dan Pasangan Sudah Sehat?

Apa Itu Pasif Agresif?

Pasif agresif adalah perilaku ketika seseorang cenderung menghindari konflik langsung dan mengekspresikan kemarahan mereka secara tidak langsung dengan cara merajuk, mengulur-ulur waktu, keras kepala, mengontrol situasi, atau menyabotase.

Perilaku ini biasanya didorong oleh keyakinan bahwa menunjukkan kemarahan hanya akan memperlihatkan kepada orang lain bahwa mereka terluka. Pola perilaku ini jika dibiarkan lama kelamaan dapat menghancurkan hubungan.

Jika dilihat-lihat, seseorang yang memiliki sifat pasif agresif mungkin tampak ramah, sopan, dan baik hati. Namun jika dilihat lebih dalam, mereka sebenarnya merasa terluka dan tidak dihargai. Hal inilah yang sering kali sulit untuk diidentifikasi dari seorang pasif agresif.

Tanda-tanda Pasangan yang Pasif Agresif

Sifat pasif agresif dari pasangan biasanya muncul ketika mereka terluka akibat perilaku pasangan, tetapi ia mengungkapkannya dengan cara lain. Untuk mengenali kondisi ini, ketahui beberapa tanda dari sifat pasif agresif pasangan.

1. Berdiam

Seorang pasif agresif sangat ahli dalam hal ini. Ia akan berhenti berkomunikasi denganmu sebagai bentuk hukuman dan membuktikan bahwa kamu lah yang bersalah.

Baca Juga :  Harison dan Windy Berikan Edukasi Gizi Cegah Stunting ke Para Ibu di Kabupaten Sanggau

Meski Kamu sudah berusaha sedemikian rupa untuk berkomunikasi, ia tetap bersikeras untuk berdiam diri. Jikalau memang terpaksa berbicara, ia mungkin hanya akan mengucapkan “iya” atau “terserah”.

2. Ketidakjelasan

Seorang pasif agresif akan mengatakan suatu hal dan justru melakukan hal sebaliknya. Ia juga akan menyangkal bahwa pernah mengatakan hal tersebut. Ketika Kamu memintanya untuk melakukan sesuatu, ia akan mengiyakan, tetapi tidak melakukannya.

3. Menunda-nunda

Pasangan cenderung akan terus menunda atau mengulur-ulur sesuatu karena sebenarnya ia tidak ingin melakukannya. Alih-alih langsung memberikan penolakan, ia justru menunda suatu hal hingga Kamu merasa kesal dan ingin marah. Namun ketika Kamu sudah marah, ia justru berbalik menyalahkan bahwa Kamu lah yang tidak sabaran. Sikap ini bisa menjadi tanda bahwa seorang pasif agresif sedang berusaha mengontrol situasi.

4. Sabotase

Sengaja tidak mau melakukan tanggung jawabnya menjadi cara seorang pasif agresif menyalahgunakan kekuasaannya dan juga membalas dendam. Dalam kasus yang parah, sabotase digunakan untuk menurunkan kepercayaan serta otoritas lawan bicaranya.

5. Sering melupakan

Alih-alih mengatakan tidak, ia justru melupakan rencana yang sudah dibahas, peristiwa, atau tugas penting. Ia mengungkapkan kemarahan dengan berpura-pura lupa akan sesuatu.

Baca juga: 5 Tanda Hubungan yang Sarat Kekerasan Psikologis

6. Merajuk

Seorang pasif agresif sering tidak mengungkapkan emosinya. Ia lebih memilih untuk merajuk atau menampilkan ekspresi cemberut untuk memperoleh perhatian. Jika ia diminta untuk menyelesaikan suatu hal, ia akan merajuk hingga lawan bicaranya menyerah.

Baca Juga :  Duta Anti Anemia Cinta Sejati Bantu Intervensi Kasus Siswi Anemi Siantan Hilir

7. Tidak pernah marah

Pasangan mungkin tampak sebagai seseorang yang tidak mudah marah. Namun, kemarahan yang ditekannya tersebut diekspresikan dengan cara yang lain. Misalnya, ia tetap bersedia melakukan apa yang diminta kepadanya, tetapi di dalam hati ia marah dan menunjukkan kemarahan dengan cara yang lain.

8. Menyalahkan orang lain

Pasangan cenderung mengalihkan kesalahan kepada pasangannya karena bagi ia semua masalah tersebut bukan disebabkan olehnya. Ia juga tidak bertanggung jawab dan mungkin menyangkal bahwa sebenarnya masalah tersebut juga disebabkan oleh dirinya sendiri.

9. Melepas tanggung jawab

Biasanya tanda ini ditunjukkan oleh para pria atau suami. Ia tidak mau melakukan tugas-tugas rumah tangga, seperti membersihkan rumah atau memasak. Ia juga mungkin akan menolak menunjukkan perasaan cinta, keintiman, bahkan menghindari hubungan seks sebagai upaya mengekspresikan kemarahan.

Nah Gengs, itulah beberapa tanda kalau pasanganmu memiliki sifat pasif agresif. Seperti telah disebutkan sebelumnya, sifat seperti ini jika dibiarkan berlarut-larut bisa berisiko merusak hubungan.

Oleh karena itu, jika Kamu sudah mulai melihat adanya tanda-tanda seperti di atas, usahakan untuk menjaga dirimu tetap terkendali dan tidak emosi. Mungkin rasanya memang kesal. Alih-alih memarahi dan menyalahkannya, ajak dia untuk berdiskusi dan bantu ia untuk mengekspresikan ketidaksukaannya. (AS)

Baca juga: Hubungan yang Tahan lama, Punya 9 Karakteristik Ini!

Bisakah Pria dan Wanita Bersahabat- GueSehat

Referensi

Mom Junction. “Passive Aggressive Husband: Signs And How To Deal With Him“.

Comment