Harga Cabai Melambung, Pedagang Temukan Cabe Rawit Dicat, Ini Bedanya

KalbarOnline.com – Pedagang di Pasar Wage Purwokerto Selasa (29/12/2020), menemukan cabai rawit yang dijualnya diduga di cat dengan warna merah. Namun para pedagang itu mengetahuinya sudah siang hari, sehingga dimungkinkan sebagian sudah terjual kepada konsumen.

Selanjutnya pedagang ini melaporkan kepada pengelola Pasar Wage. Setelah mendapatkan laporan dari pedagang, pengelola Pasar Wage Purwokerto melaporkan kepada Kepolisian, Dinas Kesehatan dan Loka POM Banyumas.

“Dari informasi ini, kami melakukan pemeriksaan dan ternyata warna merah pada cabenya bisa mengelupas,” kata Kepala UPTD Pasar Wage Purwokerto Arif Budiman dilansir dari Republika, Rabu (30/12/2020).

Baca Juga :  ShopeePay Day Kembali Digelar 28 September, Ajak Masyarakat Belanja Lebih Efektif dan Hemat

Mwnurutnya, para pedagang yang menemukan cabai tersebut, mengaku mendapatkan cabai tersebut dari pemasok yang berasal dari Temanggung. Di memperkirakan, pewarnaan cat kuning pada cabai rawit tersebut, dilakukan agar pemasok bisa mendapatkan keuntungan lebih besar.

“Saat ini, harga cabai memang sedang melambung cukup tinggi. Untuk cabai rawit yang tua dengan warna kuning, dijual dengan harga Rp 60 ribu per kg. Sedangkan cabai rawit yang masih muda atau berwarna hijau, hanya dihargai separuhnya atau Rp 30 ribu per kg,” ujarnya.

Suliyanto menambahkan, temuan cabai rawit yang dicat ini akan dikirimkan ke laboratorium BPOM di Semarang, untuk memeriksa kandungan catnya. Namun secara fisik bisa dipastikan, cabai itu memang telah dicat.

Baca Juga :  Ayo Guru Honorer Ikut Seleksi PPPK, Nadiem: Setiap Pendaftar Punya 3 Kesempatan jika Gagal

“Kita periksakan ke Lab BPOM Semarang untuk mengetahui jenis cat yang digunakan,” katanya.

Meski demikian dia menyebutkan, dari pengamatan secara visual diketahui warna yang digunakan memang benar-benar mirip dengan cabai rawit yang sudah tua. Perbedaannya, bila cabai itu dipegang agak keras atau dikerik dengan kuku jari, maka bagian catnya akan mengelupas.

“Lebih dari itu, bahan cat yang digunakan, bila dicelupkan dalam air, tidak bisa larut,” katanya. [rif]

Comment