Orasi Diatas Mobil Polisi, Mahasiswi: Kami Ingin Keadilan!

KalbarOnline.com – Aksi protes penolakan Undang-Undang Omnibus Law tentang Cipta Kerja di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat (8/10) berujung rusuh. Namun, tak berapa lama, aksi tersebut kembali kondusif setelah massa aksi diberi ruang untuk menyuarakan pendapatnya.

Seorang mahasiswi Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang, Qonita Syehsemala melakukan orasi diatas mobil pengurai massa (Raisa) milik aparat kepolisian. Menurut Qonita, di tengah pandemi Covid-19 saat ini tidak semestinya melakukan aksi unjuk rasa, namun pengesahan UU Cipta Kerja yang memaksanya melakukan aksi protes.

Baca Juga :  BPK Akan Audit Kemenag, Menag: Sudah Siap Ruang Dokumen Online

“Kepada Pak Polisi terimakasih kerjasamanya telah izinkan kami berorasi pada hari ini. Di tengah pandemi ini tidak semestinya kami melakukan aksi orasi seperti ini. Tapi kondisi memaksa kita untuk protes seperti ini. Karena apa? ke depannya kami akan dirugikan,” kata Qonita di hadapan massa unjuk rasa dan aparat kepolisian.

Baca juga: Jokowi ke Kalteng di Tengah Demo Omnibus Law, Pengamat: Tidak Bijak!

“Kami yang sekarang menempuh pendidikan, ke depannya kami akan dihadapkan UU yang dirugikan,” sambungnya.

Menurut Qonita, banyak mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan hanya untuk kehidupan yang layak. Namun, dia menyayangkan UU Cipta Kerja dinilai merugikan rakyat.

Baca Juga :  Pemerintah-DPR Setuju Pesangon PHK 25 Kali Upah di RUU Cipta Kerja

“Disini banyak orang tua, yang ingin sekolahkan anak-anak tinggi supaya memperoleh kehidupan yang layak. Kami hanya ingin, tidak hanya mahasiswa, buruh juga dapat keadilan,” harap Qonita.

Qonita mengharapkan agar UU Cipta Kerja dikaji ulang, sehingga tidak menyengsarakan rakyat. “Kami mohon kebijakannya dikaji ulang sebelum ditetapkan,” tegasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment