Akun WA Abdul Mu’ti Diretas, Termasuk Ketua PGI Juga?

KalbarOnline.com – Akun WhatsApp (WA) milik Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dibajak orang sejak Jumat (2/10/2020) petang. Hingga Sabtu (3/10/2020) ini masih belum bisa diakses.

Terkait peretasan ini, Abdul Mu’ti menceritakan jika pada awalnya ada seseorang yang memintanya bergabung ke salah satu grup WA. Pihak tersebut juga meminta nomor kode tertentu kepadanya.

“Kemarin (Jumat) sore ada seseorang yang mengatasnamakan tokoh, mengajak masuk ke salah satu grup dan meminta kode tertentu,” ujarnya, Sabtu (3/10/2020).

Merasa tidak ada gelagat mencurigakan, dia lantas menuruti permintaan orang tersebut, karena merasa kenal dengan yang meminta. “Karena nama dan profil saya kenal baik, permintaan saya penuhi. Sampai beberapa jam tidak ada masalah. Jelang salat Isya saya tidak bisa pakai WA,” tambahnya.

Baca Juga :  Bacok Satu Keluarga, Fen Tek alias Ameng Diamankan Polsek Pontianak Utara

Mendapati masalah itu, Abdul Mu’ti lalu berkonsultasi dengan teman-temannya yang ahli IT. “(Ternyata) nomor saya di-hack. Mereka menyarankan supaya nomor di uninstall,” jelasnya.

Menurut informasi yang diperoleh Abdul Mu’ti, bukan hanya akun WhatsApp dia yang diretas. “Ternyata beberapa nama juga di-hack. Salah satunya Pak Gomar Gultom, Ketua Umum PGI (Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia),” ujarnya, melansir pwmu.

Abdul Mu’ti menyampaikan kasus ini dibuka untuk menjadi perhatian masyarakat, terutama tokoh-tokoh, supaya tidak mengalami hal yang sama. “Mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap hacker,” ujarnya.

Baca Juga :  Partai Gelora Berharap Kemenangan Joe Biden Bisa  Akhiri Konflik di Laut China Selatan

Atas kejadian itu Abdul Mu’ti meminta kepada Polri untuk mengusut kasus ini. “Mohon kepada polisi untuk mengusut pelaku karena sudah meresahkan masyarakat dan berpotensi disalahgunakan untuk melakukan kejahatan,” pesannya.

Abdul Mu’ti menyampaikan, kasus ini dibuka untuk menjadi perhatian masyarakat, terutama tokoh-tokoh, supaya tidak mengalami hal yang sama. “Mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap hacker,” ujarnya.

Ditanya apakah peretasan itu ada unsur politis, Abdul Mu’ti menjawab pendek. ” Saya tidak tahu,” tutupnya. [ind]

Comment