Trump Tegaskan Kembali Niatnya Tarik Pasukan AS dari Irak

KalbarOnline.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (20/8) menegaskan kembali niatnya untuk menarik pasukan AS dari Irak, namun tidak memberikan detail terkait tahapan waktu penarikan itu.

Berbicara kepada awak media di Gedung Putih bersama Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi yang sedang berkunjung ke AS, Trump mengatakan, “kami telah menarik pasukan dari Irak dengan cukup cepat, dan menantikan waktu saat kami tidak harus ada di sana.”

“Suatu saat, kami pasti akan pergi. Kami telah mengurangi jumlah pasukan hingga ke level yang sangat rendah,” imbuh Trump saat ditanya apakah AS akan menarik pasukan dari Irak dalam waktu tiga tahun, seperti dikutip Antara dari Xinhua.

Ketika ditekan oleh awak media terkait kerangka waktu penarikan penuh dari Irak, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo secara samar menjawab bahwa penarikan penuh akan dilaksanakan “segera setelah kami menyelesaikan misi (di Irak).”

Baca Juga :  Pensiunan Profesor Dihukum Gara-Gara Sebut Xi Jinping Bos Mafia

Pompeo mengatakan Washington sedang bekerja sama dengan Baghdad “untuk mengurangi jumlah pasukan kami hingga ke level terendah secepat yang kami bisa.”

Kepala Komando Pusat AS Kenneth McKenzie memaparkan dalam acara yang diadakan oleh sebuah wadah pemikir sebelumnya pada bulan ini, bahwa dirinya berharap militer AS akan mempertahankan kehadiran jangka panjangnya di Irak guna membantu memerangi ekstremis Islam dan mengawasi pengaruh Iran terhadap Irak.

AS dan Irak mengadakan dialog strategis pada Juni tahun ini, saat dicapai pernyataan bersama yang menyebutkan bahwa AS akan mengurangi pasukannya di Irak selama beberapa bulan ke depan.

Saat ini, terdapat lebih dari 5.000 pasukan AS di Irak untuk mendukung angkatan bersenjata Irak menumpas sisa-sisa ISIS, yang utamanya untuk tujuan pelatihan dan penasihat militer.

Baca Juga :  Trump Terkena Covid-19 jadi Peluang Rusia, Tawarkan Vaksin ke AS

Mengutip sejumlah pejabat AS, The New York Times melaporkan pekan lalu bahwa pejabat AS dan Irak telah melanjutkan diskusi pada bulan ini yang dapat berujung pada pengurangan jumlah pasukan AS menjadi sekitar 3.500 orang.

Pembunuhan Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran, oleh AS di bandara Baghdad pada awal Januari lalu telah memperuncing hubungan AS dengan Irak. Parlemen Irak meloloskan sebuah resolusi pada 5 Januari lalu yang menuntut pemerintah mengakhiri kehadiran pasukan asing di negara tersebut.

Pangkalan-pangkalan militer yang menampung pasukan AS di seluruh Irak maupun fasilitas AS lainnya sering kali menjadi target serangan mortir dan roket dalam beberapa bulan terakhir. (*)

Comment