Persediaan Darah Menipis Wagub DKI Minta Masyarakat Donor Darah

KalbarOnline.com – Menipisnya stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi satu kekhawatiran di tengah pandemi Covid-19. Padahal, stok donor darah sangat diperlukan di semua fasilitas kesehatan untuk membantu pasien yang membutuhkan, terutama di saat demam berdarah dengue (DBD) juga mengancam masyarakat Tanah Air.

Untuk memenuhi kebutuhan warga terhadap kantong darah dan menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-75, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi DKI Jakarta menggelar acara bantuan sosial berupa aksi donor darah dan pembagian sembako di Kepulauan Seribu, Sabtu (15/8/2020).

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan kebutuhan stok darah di Ibu Kota meningkat saat pandemi virus corona atau Covid-19. Namun, di sisi lain dampak dari pandemi, ketersediaan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) sedikit karena sulit mencari pendonor.

Baca Juga :  MK Nyatakan Gugatan Akhyar-Salman Gugur, Menantu Jokowi Segera Ditetapkan Jadi Walikota Medan

“Pendonor darah saat ini adalah pahlawan kemanusiaan. Apalagi di tengah Pandemi Covid-19 dimana banyak rumah sakit, terutama yang merawat pasien Covid-19 memerlukan darah,” kata Ahmad Riza Patria atau yang akrab dipanggil Ariza ini.

Ariza yang juga Komandan Konas Menwa Indonesia menambahkan, persediaan darah saat ini kian menyusut karena meningkat tajamnya kebutuhan darah.

“Untuk itu, kita harus berkolaborasi langsung bergerak bersama masyarakat untuk membantu melaksanakan donor darah,” tambah Ariza.

Baca Juga :  Sang Mantan Pupuskan Kesempatan Emas PSG Juarai Liga Champions

Usai acara yang dihadiri antara lain Bupati Kepulauan Seribu Husein Murod, Kepala Bakesbangpol DKI Taufan Bakri, Anggota DPRD DKI Muhammad Idris, Kapolres Kepulauan Seribu Morry Ermon, Danramil Kepulauan Seribu Ali Anwar, Ariza berkesempatan berdialog dengan peserta donor.

Dalam dialog tersebut, Fitri (27 tahun) salah seorang peserta donor darah dari Pulau Sabira, mengaku sudah empat kali menjadi pendonor darah, sementara Fatimah (51 tahun) warga Pulau Panggang mengaku sudah dua kali. Sedangkan Sopan Sopian (40 tahun), mengatakan baru kali pertama menjadi pendonor darah. Para peserta donor darah berasal dari unsur FKDM Kepulauan Seribu, PPSU dan perwakilan masyarakat setempat. [rif]

Comment