Cornelis, Di Hati Kami Bapak Masih Gubernur

Kunjungan ke Kembayan

KalbarOnline, Sanggau – Di Dusun Rantau, Desa Kelompu, Kecamatan Kembayan, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Cornelis masih dipanggil Gubernur oleh masyarakat setempat. Meski Cornelis sendiri sudah menjelaskan bahwa dirinya sudah bukan lagi Gubernur Kalbar sejak 14 Januari 2018, karena Gubernur Kalbar periode 2018 – 2013 baru akan dipilih Juni mendatang dan sekarang baru ada Penjabat Gubernur.

Kedatangan Cornelis bersama Istrinya Ny Frederika dan Bupati Sanggau, Paolus Hadi beserta Istri Ny Arita Apolina serta Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot disambut meriah warga Dusun Rantau. Rabu siang (1/2).

Baca Juga :  Bupati Sanggau Pimpin Jajaran Pemkab Hadiri Acara Pentahbisan Uskup Keuskupan Sintang

Temenggung Adat Rantau, Jauhari mengatakan bahwa kedatangan Presiden MADN Cornelis dan Bupati serta Wakil Bupati Sanggau merupakan kehormatan bagi warga Rantau. Jauhari juga mengundang sang Presiden MADN dan Bupati Paolus Hadi bersama rombongan untuk berdoa di Pedagi Abai Sultan Kuning dan Nek Hantu Ayu dalam tradisi Dayak setempat agar diberikan perlindungan dan dimudahkan segala urusan.

Beberapa kali sambutan tokoh adat dan tokoh masyarakat berulang kali juga disebutkan Bapak Gubernur Kalbar Bapak, Drs Cornelis, MH yang juga Presiden Dayak (MADN) yang bersedia hadir di Dusun Rantau dialog bersama masyarakat setempat.

Baca Juga :  Edi Kamtono Ingatkan Warga Tetap Terapkan Prokes Meskipun Vaksin Sudah Tesedia

“Meski bapak sudah bukan Gubernur lagi, dihati kami Bapak masih Gubernur,” ujar Paolus Hadi, disambut tepuk tangan para undangan yang hadir.

Cornelis pada kesempatan itu menyampaikan bahwa perlu menjaga persatuan dan kesatuan apalagi sebagai masyarakat Dayak. Jangan terpecah belah hanya karena beda bahasa. Walaupun tinggal di Kampung, Cornelis mengingatkan agar jangan minder seperti jaman raja-raja yang hanya dianggap sebagai hamba atau ulon.

“Sekarang buktikan kalau kita juga bisa, kita juga mampu bersaing, tunjukan ke dunia kalau kita (Dayak) tidak primitif,” tegas Cornelis. (Leo)

Comment