Pemprov Bangun dan Rehab Hampir 500 Rumah Warga Kurang Mampu se-Kalbar

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji mengungkapkan, pihaknya terus berupaya membantu kawasan-kawasan permukiman yang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat, seperti kawasan nelayan dan petani. Diantaranya dengan memberikan bantuan pembangunan dan rehabilitasi rumah serta akses jalan program padat karya melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim).

Secara umum, dari tiga program yang digulirkan Pemprov Kalbar melalui dinas terkait, sudah terdapat hampir 500 rumah yang mendapat bantuan, baik berupa pembangunan baru maupun rehab selama tiga tahun terakhir ini. Dan semua itu murni program yang dijalankan menggunakan APBD Kalbar.

Berdasarkan rincian data yang diperoleh dari Dinas Perkim Kalbar, mulai 2021 hingga 2023, terdapat total 192 rumah yang telah mendapat bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Bantuan tersebut tersebar di 14 kabupaten/kota se-Kalbar.

Selain itu, juga ada pembangunan rumah khusus beserta Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) dan rehabilitasi rumah bagi masyarakat korban bencana.

Khusus program bantuan rumah beserta PSU, telah dilaksanakan di Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas. Ada 20 unit rumah yang dibangun pada tahun 2022 guna relokasi masyarakat yang terdampak bencana alam abrasi pantai di kawasan tersebut.

Lalu yang terakhir ada pula program bantuan rehabilitasi akibat bencana alam. Untuk program yang satu ini, sepanjang 2021 sampai 2023, totalnya sudah ada 270 rumah yang dibantu. Lokasinya tersebar di 14 kabupaten/kota se-Kalbar. 

Khusus untuk program bantuan rehabilitasi akibat bencana alam ini, pemberian bantuannya tergantung dari tingkat kerusakan rumah, ada yang rusak ringan dan sedang. Adapun bantuan yang diberikan terdiri dari upah bahan bangunan dan upah tukang.

“Jadi kami (Pemprov) melihat kondisi yang parah-parah dulu, seperti bencana banjir (abrasi pantai) waktu itu di Jawai itu nelayannya sudah kami pindah satu komplek 20 rumah, lahannya dipersiapkan Pemda Sambas,” kata Sutarmidji.

“Masih banyak lagi beberapa lokasi itu saya lihat, seperti di Batu Ampar, Kubu Raya yang pesisir sungai dan laut rata-rata harus disentuh, mulai dari jalan lingkungannya, dan lainnya, tahun ini banyak kami sentuh,” sambungnya.

Baca Juga :  Ketua Dekranasda Kunjungi Anjungan Kalbar di Taman Mini Indonesia

Termasuk disebutkan Sutarmidji, dampak bencana yang sempat terjadi di Punggur Besar dan menyebabkan pintu air rusak. Dirinya mengatakan, bahwa pemprov sudah membantu pembangunan pintu air yang jebol itu.

“Jadi di pusat-pusat produksi pertanian, nelayan dan lainnya kami sentuh,” katanya.

Tahun lalu disebutkan dia, Pemprov Kalbar bekerja sama dengan Polda Kalbar dan Kodam XII/Tanjungpura juga telah membantu pembangunan di perkampungan nelayan dan wisata di Pulau Lemukutan. Salah satunya membangun jalan lingkungan.

“Jadi banyak yang sudah kami sentuh, terutama perumahan nelayan dan lainnya. Seperti di Sungai Kupah kami lakukan padat karya di sana ke arah laut. Lalu di Pinyuh, mangrovenya kami sentuh juga, karena itu objek wisata. Jadi pusat-pusat pendapatan masyarakat itu yang harus diperhatikan,” terangnya.

Meski demikian, program-program terkait perumahan rakyat dan kawasan permukiman yang sudah dilaksanakan itu menurutnya masih sebagian kecil. Karena Pemprov masih fokus pada pembangunan infrastruktur pendidikan dan jalan, yang harus dituntaskan lebih dulu.

“Kalau perkantoran tahun ini selesai tuntas. Sekolah dari 100 target kita, yang baru dibangun itu 53 tahun ini sekolah baru, tapi kalau rehab banyak sekali. Meubelernya sudah diselesaikan dari kebutuhan 200 ribu, 110 ribu sudah tuntas. Tidak mungkin kita bisa menuntaskan sekaligus, tapi Insya Allah bisa tertangani dan (terus) ada perubahan,” pungkasnya.

Masyarakat Merasa Sangat Terbantu 

Hadirnya program Pemprov Kalbar berupa bantuan rehabilitasi RTLH maupun rehabilitasi rumah akibat bencana alam dalam tiga tahun terakhir, terbukti telah banyak membantu masyarakat yang membutuhkan.

Salah satu warga penerima bantuan rehabilitasi RTLH di Kabupaten Sanggau, Krispinus Sirus (49 tahun) mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya program tersebut.

“Kami berterima kasih banyak kepada pihak terkait karena sudah memberikan bantuan kepada kami, ini sangat bermanfaat kepada kami, yang lain juga kita belum ada listrik diberikan listrik, saya di daerah Desa Sosok, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau,” ungkapnya.

Baca Juga :  MCP Provinsi Kalbar Tahun 2022 Ditargetkan di Atas 90 Persen

Krispinus menyebutkan, terdapat 15 Kepala Keluarga (KK) yang mendapat bantuan RTLH di dusun tempat tinggalnya. Di mana sebelumnya, kondisi rumah mereka rata-rata masih menggunakan dinding papan serta bagian atap yang banyak mengalami kebocoran.

“Jauh dari kata layak (awalnya), lantai kadang-kadang diinjak berbunyi, mau jatuh,” kenangnya.

Dengan adanya bantuan tersebut, dirinya bersama warga lain benar-benar merasakan manfaatnya. Krispinus berharap program tersebut dapat terus berlanjut untuk kedepannya. Sehingga akan lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan bisa terbantu.

“Saya sekeluarga dengan anak empat, lalu ada anak abang saya yang menumpang tinggal (satu orang) untuk sekolah, jadi serumah tujuh orang,” terangnya.

Dalam renovasi rumahnya, Krispinus sengaja menambah sendiri dari bantuan yang diberikan Pemprov sebesar Rp 20 juta. Itu agar rumah yang ditempati bisa lebih besar, dan tahan untuk jangka panjang.

“Anggaran dari bantuan pemerintah Rp 20 juta, (dibagi) untuk ongkos tukang Rp 2,5 juta, sisanya material Rp 17,5 juta. Saya nambah kurang lebih Rp 10 juta, untuk jangka panjang,” pungkasnya.

Sementara itu, warga penerima bantuan rehabilitasi rumah akibat bencana di Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, Samiri juga menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang telah diberikan pemprov.

“Rumah saya waktu itu roboh (akibat abrasi pantai), dapat bantuan ini, ya senang lah. Di rumah saya menempati dengan istri. Terima kasih sudah dibangunkan rumah ini,” ucapnya.

Hal serupa juga disampaikan Harpendi, warga Kecamatan Jawai Selatan lainnya. Ia mendapat bantuan pembangunan rumah khusus beserta PSU yang direlokasi dari wilayah pantai yang terkena abrasi.

“Sebelumnya tinggal di pantai, habis rumah (roboh). Saya tinggal bersama istri dan (satu) anak. Setelah dibangunkan rumah ini kita tentu senang, terima kasih kepada pemerintah atas bantuannya,” ujar Harpendi. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment