Kapolda Kalbar Turut Hadiri East INSDV 2022 National Symposium 

KalbarOnline, Pontianak – Kapolda Kalbar, Irjen Pol Suryanbodo Asmoro bersama Ketua Bhayangkari Daerah Kalbar, Ratna Suryanbodo Asmoro, turut menghadiri Kegiatan East INSDV 2022 National Symposium di Hotel Golden Tulip Pontianak, Sabtu (06/08/2022).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin tersebut mengusung tema “All About Geriatric Skin Problems & New Insight In Laser-EBD Therapy”.

Ketua Panitia 3rd EAST INSDV, Ambar Rialita dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan dengan bekerja sama antara Perdoski Kalbar dan Banjarmasin.

“Bahwa yang hadir dalam kegiatan terdapat perwakilan dari para dokter spesialis di seluruh wilayah Indonesia,” terangnya.

Baca Juga :  Lintas Etnis dan Agama di Kalbar Sepakat Jaga Keberagaman dan Tolak Aksi Anarkis

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian dan perhatian Perdoski bagi masyarakat Kalbar.

Ketua Perdoski Pusat, M Yulianto Listiawan menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan pertama kalinya dilaksanakan secara offline dan bersifat Nasional.

“Angka Covid-19 mengalami kenaikan, maka dari itu diimbau kepada para tamu undangan dan peserta agar tetap menerapkan prokes,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Yulianto turut menyinggung soal fenomena MonkeyPox atau cacar monyet.

“Gejala tersebut ditandai dengan adanya lepuhan di area muka dan telapak tangan. Perlunya himbauan kepada masyarakat agar tidak panik terhadap wabah baru MonkeyPox,” ujarnya.

Baca Juga :  Safari Subuh di Kayong Utara, Ini Kata Kapolda Kalbar

Sementara itu, Sekda Provinsi Kalbar, Harrison yang turut hadir kala itu mengucapkan selamat datang kepada seluruh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia.

Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan baru dalam dunia kedokteran. Ia menyebut, kalau banyak penduduk Kalbar yang masih harus pergi ke Sarawak, Malaysia, hanya untuk mendapatkan pelayanan pengobatan secara maksimal.

“Bahwa sekitar 75 persen pasien di Sarawak, Malaysia merupakan penduduk dari Kalbar,” jelas Harrison.

Ia juga menambahkan, kalau sebagian penduduk Kalbar turut mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan air bersih juga menjadi salah satu faktor permasalahan bagi penyakit kulit. (Jau)

Comment