Herman Deru Kukuhkan DPD ASKI Sumsel Periode 2020-2025

KalbarOnline.com — Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru (HD) resmi mengukuhkan Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) Sumsel serta melakukan diskusi terbuka “Kajian Tata Niaga dan Komersialisasi Kopi Sumatera Selatan” di Graha Bina Praja Auditorium Pemprov Sumsel, Kamis (28/1/2021).

Pengurus ASKI Sumsel yang dilantik merupakan perkumpulan para petani dan penggiat Kopi Indonesia Sumsel Periode 2020-2025. Pengukuhan dihadiri langsung Ketua Umum ASKI, I Ketut Putrayasa.

Di kesempatan itu HD menyampaikan rasa bangga kepada para pengurus ASKI Sumsel yang merupakan insan-insan yang peduli terhadap petani dan penggiat Kopi di Sumsel. Dia bangga ASKI sebagai organisasi tak berbayar tapi kiprahnya dapat membangkitkan semangat para petani kopi Sumsel.

Baca Juga :  Hitung Cepat LSI Denny JA, Data 100 Persen: Benyamin-Pilar Saga Ichsan Unggul  

Menurutnya, ada sekitar 250 ribu hektare lebih lahan pertanian kopi di Sumsel yang jika di runtut bisa masuk sebagai nomor 3 terluas di dunia dibanding negara lain.

“Kalau penikmat kopi, saya ketuanya di Sumatera Selatan. Karena saya bangun tidur kopi, kerja kopi, pulang kerja kopi, mau tidur pun harus ngopi. Lidah saya hafal ini kopi mana dan paling bersahabat dengan kopi Sumsel,”ujarnya.

HD mengharapkan, dari sekian banyak organisasi kopi dan petani kopi, agar ASKI Sumsel tidak kerja parsial. Menurutnya, organisasi ini boleh tumbuh tapi kerjanya harus memiliki tujuan yang jelas.

“Salah satu tugas organisasi ini mengawasi produksi kopi di Sumsel dan harus ada fungsi edukatif dari mulai pengolahan sampai mutunya juga,” tegasnya.

Baca Juga :  The 5 New Watch Trends To Try Now

Pada kesempatan itu, dilakukan penyerahan sertifikat dari ASKI kepada Gubernur Sumsel HD atas peran sertanya bergabung dalam ASKI dan turut berkontribusi dalam kemajuan dan peningkatan kualitas dan kuantitas kopi Indonesia menjadi primadona pertanian Indonesia. Sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum ASKI, I Ketut Putrayasa.

Pada kesempatan itu dilakukan juga diskusi Kajian Tata Niaga dan Komersialisasi Kopi Sumsel dengan tema “Dengan tata niaga tata kelola satu pintu, kita kembalikan eksistensi nama Kopi Sumsel di Pasar Lokal dan Internasional pada prioritas konsistensi, kualitas, kuantitas dan kontinuitas. (ind)

Comment