Kasus Covid-19 Menggila, DPR Minta Pemerintah Siapkan Gedung untuk Karantina Pasien Tanpa Gejala

KalbarOnline.com – Kasus virus corona di Indonesia saban hari belum menunjukkan angka penurunan. Sebelas bulan COVID-19 ada di Indonesia, tercatat 779.584 kasus konfirmasi positif.

Anggota Komisi IX DPR RI, Anas Thahir menganggap perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Dari banyaknya kasus baru yang bertambah tiap harinya, ketersediaan ruang perawatan isolasi dan ICU COVID-19 di banyak rumah sakit rujukan juga semakin menipis.

“Bahkan, yang paling menyedihkan soal ketersediaan tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawat, sampai petugas laboratorium yang satu persatu terus berguguran meninggal saat bertugas,” kata Anas dalam keterangannya, Rabu, 6 Januari.

Baca Juga :  MUI Ajak Masyarakat Berikhtiar dan Berkontribusi dalam Pencegahan Covid-19

Oleh sebab itu, Anas meminta pemerintah, khususnya Satuan Tugas Penanaganan COVID-19 untuk menyiapkan gedung khusus sebagai tempat karantina kasus COVID-19 dengan kategori orang tanpa gejala (OTG).

Sebab, menurutnya, OTG yang melakukan isolasi mandiri di rumah dikhawatirkan akan menambah klaster penularan di lingkup keluarga.

“Jika perlu, mereka dikumpulkan di tempat karantina khusus dengan memanfaatkan gedung-gedung milik negara dengan menerapkan protokol kesehatan tingkat tinggi,” tutur Anas.

“Sebab, harus ada penanganan khusus bagi para OTG yang jumlahnya juga terus meroket. Karena mereka inilah yang paling berbahaya sekaligus paling beresiko mempercepat penularan,” lanjut dia.

Baca Juga :  Urai Kerumunan Warga saat Natura, Polres Tangsel Kerahkan Tim Pemburu Covid-19

Selain itu, Anas juga meminta pemerintah mempertimbangkan adanya karantina wilayah (lockdown) secara parsial di daerah-daerah tertentu yang situasinya dipandang sudah sangat menghawatirkan.

“Terutama, kawasan zona mirah dan tempat-tempat pariwisata yang memungkinkan mendatangkan banyak kerumunan,” sebutnya.

Lebih lanjut, menurutnya pemerintah juga harus terus meningkatkan kewaspadaan varian baru COVID-19 yang disebut lebih cepat penularannya daripada COVID-19 yang telah ada. [rif]

Comment