Komjen Listyo Sigit Dijagokan jadi Kapolri: Ini Profil, Karir dan Sederet Kasus Besar yang Diungkap

INDOPOLITIKA.COM – Nama Listyo Sigit Prabowo masuk ke dalam bursa pencalonan Kapolri untuk menggantikan Jenderal Idham Azis. Pria kelahiran Ambon, Maluku, 5 Mei 1969 itu merupakan perwira jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.

Menilik Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri menyatakan kriteria calon Kapolri adalah perwira tinggi yang masih aktif dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karier.

“Yang dimaksud dengan jenjang kepangkatan itu prinsip senioritas: penyandang pangkat tertinggi di bawah Kapolri, sedangkan jenjang karier itu pengalaman penugasan pada berbagai bidang profesi kepolisian atau berbagai jabatan di kepolisian,” kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, akhir November lalu melansir lokadata.id.

Jika dilihat dari perjalanan karir dan kinerjanya, Listyo nampaknya sosok pas menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang sebentar lagi memasuki purna tugas. Dan sejauh ini, nama Listyo tampak paling berkibar.

Dengan surutnya nama bekas Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana lantaran kasus pembiaran kerumunan, kini tinggal Wakapolri Komjen Gatot Eddy Purnomo dan Kabaharkam Komjen Agus Andrianto menjadi pesaing kuat Listyo.

Baca Juga :  4 Pasien Corona Membaik, Ada 11 Suspect Lain di Indonesia

Hanya ada tiga nama itu yang agaknya memenuhi kriteria UU Polri. Listyo (Angkatan 1991 di Akademi Polisi), Gatot (1988), dan Agus (1989) adalah jenderal berbintang tiga berpangkat tertinggi di bawah Kapolri; ketiganya pernah memimpin teritorial daerah dengan menjabat Kapolda; dan ketiganya juga pernah menjalankan penugasan pada berbagai bidang profesi dan jabatan di Polri.

Perjalanan Karir

Listyo memulai karier di berbagai daerah di Jawa Tengah. Ia pernah menjadi Kapolres Pati dan Sukoharjo serta Wakapoltabes Semarang. Saat ia menjabat sebagai Kapolrestabes Surakarta pada 2010-2012, (Presiden) Joko Widodo menjabat sebagai Wali Kota Solo periode kedua.

Pada 2012, saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, Listyo dimutasi menjadi Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri, sebelum ditugaskan menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara sejak Mei 2013.

Baca Juga :  Menteri Basuki Pastikan Belanja Infrastruktur PUPR Digenjot di Kuartal Ketiga 2020

Dan ketika Jokowi dilantik menjadi Presiden RI periode pertama pada 20 Oktober 2014, hanya sepekan kemudian Listyo ditunjuk menjadi ajudan presiden. Listyo bertugas di istana selama dua tahun, sebelum kemudian dipromosikan menjadi Kapolda Banten dan pecah telur menjadi jenderal. Saat itu ia sempat ditolak oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten karena beragama Kristen.

Listyo mengemban tugas sebagai Kapolda Banten hingga 24 Agustus 2018, lalu dipromosikan menjadi Kadiv Propam Polri pada 13 Agustus 2018, dan berhak menyandang bintang dua.

Pada 6 Desember 2019 ia ditunjuk menjadi Kabareskrim, setelah kursi itu dibiarkan kosong lebih dari sebulan setelah Idham naik menjadi Kapolri. Tiga pekan kemudian Listyo naik pangkat, setingkat bintang tiga.

Sebagai pejabat Bareskrim baru, jenderal bintang tiga itu mematok target kerja. Utamanya mengevaluasi reserse dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

Comment