WP KPK: Terimakasih 15 Tahun Atas Pengabdiannya Uda Nanang

KalbarOnline.com – Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo Harahap menyampaikan terimakasih atas pengabdian penasehat WP KPK, Nanang Farid Syam selama 15 tahun bekerja di KPK. Menurutnya, Nanang menjadi teladan bagi pegawai-pegawai muda dalam hal etos kerja dan kedisiplinan.

“Terima kasih atas pengabdiannya selama 15 tahun ini membangun reputasi KPK di masyarakat. Uda Nanang juga menjadi teladan bagi pegawai-pegawai muda termasuk saya dalam hal etos kerja dan kedisplinan,” kata Yudi dalam keterangannya, Kamis (17/12).

Yudi menegaskan, tidak akan mundur dari KPK. Karena memberantas korupsi merupakan jalan hidup untuk berkontribusi bagi negeri ini.

“Pada setiap kesempatan, saya menyampaikan kepada pegawai KPK yang lain, bahwa kita yang masih di dalam harus tetap semangat menjaga organisasi KPK dengan cara menangkapi para koruptor yang masih saja tetap korup, padahal Covid-19 sedang melanda dan salah satunya menyebabkan kesusahan ekonomi bagi rakyat,” cetus Yudi.

Baca Juga :  Yudi Purnomo Pastikan Hadir Dalam Sidang Pelanggaran Kode Etik KPK

“Setidaknya 4 OTT kemarin menyiratkan pesan bahwa pegawai KPK tidak pernah padam melawan korupsi apapun kondisi yang terjadi. Sekaligus kami juga masih menanti putusan MK tentang JR (judicial review) revisi UU KPK,” tandasnya.

Sebelumnya, pegawai senior KPK Nanang Farid Syam menyampaikan pesan pada hari terakhirnya bekerja di lembaga antirasuah. Pada hari ini, Rabu (16/12) tepat Nanang bekerja selama 15 tahun di KPK.

“Hari ini, setelah 15 tahun bersama KPK, saya menulis apa saja yang ada dipikiran saya sambil terus berupaya menciptakan persaudaraan, mencari kawan dan menjadikannya sebagai perjalanan sejarah hidup,” kata Nanang dalam pesan singkatnya, Rabu (16/12).

Baca juga: Perginya Seorang Penyaksi KPK

Nanang meminta Pimpinan KPK era Firli Bahuri untuk tidak alergi pada kritik. Menurutnya, kritik publik merupakan langkah untuk semangat bekerja melakukan pemberantasan korupsi.

“Bapak dan Ibu Pimpinan KPK adalah orang terpilih, jangan pernah alergi dengan kritikan, sekeras apapun kritikan masyarakat terimalah sebagai doping penyemangat agar kita selalu di jalan yang benar,” ujar Nanang.

Baca Juga :  Mundur dari KPK, Nanang: Bukan Tempat Saya Lagi

“Meskipun listrik di KPK padam, tapi pemberantasan korupsi tidak boleh padam, sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi saat Hakordia 2020 pagi tadi,” sambungnya.

Menurut Nanang, perdebatan tentang KPK dan orang-orang yang ada di dalamnya, tidak saja terjadi di luar KPK, tapi juga di dalam tubuh KPK itu sendiri. Selama mengabdi di lembaga antirasuah sejak 16 Desember 2005-16 Desember 2020, dia mengetahui mana kawan dan lawan yang ada di internal KPK.

“KPK yang lahir dengan dibidani aktifis pelaku reformasi dan semangat tokoh pejuang sezaman, lalu tak disangka KPK membesar sebagai antitesis gerakan antikorupsi vs korupsi yang telah merajalela selama orde lama dan orde baru, sampai orde paling baru,” tandas Nanang.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment