Persiapan Proses Belajar Tatap Muka, Mendagri: Peran Orang Tua Sangat Vital

KalbarOnline.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyebutkan, peranan orang tua terhadap persiapan proses belajar tatap muka menjadi sangat penting untuk anak menerapkan protokol kesehatan (prokes). Misalkan, dengan menyiapkan hand sanitizer di saku anak sebelum berangkat ke sekolah.

“Peran daripada orang tua juga menjadi sangat penting. Nah, ini peran daripada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan juga Humas dari Kabupaten/Kota/Provinsi untuk juga mengingatkan para orang tua agar anak-anaknya betul-betul begitu berangkat mereka menggunakan masker bila perlu diberikan hand sanitizer yang dikantongi, sehingga mereka proteksi masing-masing menjadi kuat di tiap-tiap anak ini,” ungkap Tito di Jakarta, kemarin.

Mantan Kapolri itu berharap ada pembentukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang didukung oleh Dinas Kesehatan dan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 di masing-masing daerah untuk mensosialisasikan prokes. “Lakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada orang tua, anak dan juga kepada sekolah,” imbuhnya.

Baca Juga :  OTT Lagi, KPK Tangkap Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo

Di samping itu, Mendagri meminta Dinas Kesehatan untuk proaktif melaksanakan testing secara reguler di satuan pendidikan, termasuk pesantren, dengan menggunakan biaya dari pemerintah daerah (Pemda). Selain itu, Dinas Kesehatan diharapkan dapat meningkatan fasilitas kesehatan di setiap daerah dengan menyiapkan tempat karantina yang memadai.

Namun, tetap mengantisipasi jangan sampai ada lonjakan penderita Covid-19. “Setiap daerah, dinas kesehatan harus menyiapkan tempat-tempat karantina, dan juga meningkatkan kapasitas untuk treatment rumah sakit yang ada di setiap kabupaten/kota maupun provinsi, kita mengantisipasi jangan sampai nanti terjadi lonjakan dari tatap muka ini,” tandasnya.

Kemudian, Tito juga meminta dukungan Dinas Perhubungan dan stakeholder terkait untuk mengupayakan keamanan pada sistem transportasi yang menjadi alat mobilisasi anak-anak ke sekolah dengan membuat aturan jelas untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pasalnya, diprediksi akan terjadi lonjakan jumlah penumpang dari anak-anak sekolah apabila belajar tatap muka telah aktif kembali.

Baca Juga :  Potensi Wakaf Uang Indonesia Capai Rp180 Triliun per Tahun

“Kita juga perlu melakukan precaution/langkah langkah antisipatif agar anak-anak kita dengan adanya tatap muka mereka akan melakukan mobilitas dari rumah, yang tadinya belajar dari rumah mereka harus bergerak menuju sekolah,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mendagri meminta Kemendikbud membuat tim khusus sehingga dapat melakukan monitoring secara berkala dengan mengikutsertakan Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya untuk mendukung daerah dalam melakukan pencegahan munculnya kluster baru pada proses belajar tatap muka.

“Kami kira dengan adanya kewenangan, memang diberikan kepada daerah untuk menentukan tatap muka, yang mana yang dapat dilaksanakan, mana yang tidak mekanismenya. Untuk itu, kami melihat bahwa perlu monitoring/evaluasi dari pemerintah pusat,” pungkasnya. [ind]

Comment