Biografi Habib Luthfi bin Yahya yang Namanya Viral Akibat Cuitan Ustaz Maheer

KalbarOnline.com – Nama Habib Luthfi mendadak viral di twitter Sabtu pagi (14/11/2020). Hal ini buntut dari cuitan Maheer At-Thuwailibi atau yang akrab disapa Ustaz Maheer yang kata-katanya mengarah ejekan kepada Habib Luthfi bin Yahya.

Meski cuitan tersebut adalah cuitan lama, warganet nampaknya kembali mengungkitanya setelah Maheer mengancam Nikita Mirzani akibat postingan Nikita soal Habib Rizieq.

Seperti diketahui, melalui akun Twitternya @ustadzmaaher_, ia mengatakan hal yang mengarah pada hinaan.

“Iya tambah cantik pakai jilbab. Kayak kyai nya banser ini ya,” tulisnya pada Agustus lalu.

Bersamaan dengan cuitan tersebut, diunggah pula potret Habib Luthfi yang mengenakan sorban. Sontak unggahan itu memantik kemarahan warganet.

Tidak sedikit warganet yang mempertanyakan cuitan tersebut. Padahal ia seringkali meminta publik agar menghormati Habib Rizieq yang merupakan cucu Nabi Muhammad. Namun, ia sendiri justru mengatakan hal yang kurang baik tentang Habib Luthfi.

Biografi Habib Lutfhi

Habib Luthfi atau gelar lengkapnya Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dilahirkan di Pekalongan tepatnya pada tanggal 10 November 1946 atau pada tanggal 27 Rajab tahun 1367 H. Habib Luthfi ini dilahirkan dari seorang Syarifah yang bernama sayidah al Karimah as Syarifah Nur.

Baca Juga :  Catat! Ini Destinasi Wisata DKI yang Ditutup Selama PSBB Total

Habib Luthfi sempat mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Jepara yang pada saat itu diasuh oleh KH. Abdullah Hadziq bin Hasbullah. Pendidikan pertamanya diterima dari Ayah al Habib al Hafidz ‘Ali al Ghalib. Selanjutnya ia belajar di Madrasah Salafiah selama tiga tahun.

Selanjutnya pada tahun 1959, beliau melanjutkan studinya ke pondok pesantren Benda Kerep, Cirebon. Kemudian Indramayu, Purwokerto dan Tegal. Setelah itu melanjutkan ke Makkah, Madinah dan di negara-negara lainnya. Selama studinya beliau banyak menerima ilmu syari’ah, thariqah dan tasawuf dari para ulama-ulama besar, wali-wali Allah yang utama, dan guru-guru yang penguasaan ilmunya tidak diragukan lagi.

Selain sebagai seorang ulama, Habib Luthfi juga aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama sebagai salah satu anggota Syuriyah PBNU. Beliau pun juga memiliki peranan penting dalam organisasi Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah (MATAN). Yakni, organisasi tarekat untuk kalangan mahasiswa yang diprakarsai oleh dirinya yang berafiliasi kepada organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU).

Tidak hanya sibuk berorganisasi, Habib Luthfi pun memiliki agenda rutin berupa pengajian yang dipimpinnya yaitu, pengajian Thariqah tiap Jumat Kliwon pagi, pengajian Ilya’ Ulumudin tiap selasa malam, pengajian Fath Qorib tiap Rabu pagi dan santrinya adalah para ibu-ibu, pengajian tiap bulan Ramadan, dakwah di berbagai daerah di seluruh Indonesia, dan rangkaian mauled kanzus yang bertempat di 60 daerah secara bergiliran, khususnya di daerah Pekalongan dan sekitarnya.

Baca Juga :  Terima Surpres, Ketua DPR RI Puan Maharani Harap LPI Bisa Tarik Investasi Hingga Rp225 Triliun

Habib Luthfi bin Yahya pun mengaku bersyukur atas amanah dari jabatan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya. Ia juga memastikan akan menjaga amanah yang diberikan negara kepadanya.

“Bukan suatu kebanggaan, tapi ini amanat tanggung jawab, bukan sepele. Itu saja. Kita mensyukuri kalau berhasil. Bukan mensyukuri kalau dilantik. Tapi mensyukuri, negara bangsa ini mesti percaya. Nah mampu enggak kita menjaga kepercayaan itu,” kata Habib Luthfi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 13 Desember 2019.

Ia pun mengaku tak punya alasan apapun untuk bisa bersedia menjabat Wantimpres. Menurut dia, satu-satunya alasan yakni ulama bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara.

“Saya nggak punya alasan. Cuma kita ingat 1945 kita ada dimana, 1947 ada dimana. Nah kita ingin ambil kontribusi untuk negara dan bangsa ini,” pungkasnya. [rif]

Comment