Soal UU Ciptaker, Fahri Hamzah: DPR Jangan Lari, Bicara dan Bertemulah Dengan Rakyat

KalbarOnline.com – DPR telah mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang. Pengesahan ini dimajukan menjadi Senin (5/10/2020) yang sedianya dilakukan pada Kamis (8/10/2020). Pengesahan regulasi tersebut menuai gejolak perlawanan dari sejumlah elemen masyarakat.

Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah pun angkat bicara. Melalui akun twitter pribadinya, Fahri bahkan sempat mempelesetkannya. “Nah loh, UU Ciptademo,” tulis Fahri memberi hastag pada cuitanya tersebut.

Selain itu, Fahri juga meyakini jika aturan tersebut belum tentu mendatangkan investor. “Ane gak yakin investor datang. Investor yang benar itu yang komit dengan HAM dan lingkungan. Kalau UU mau bikin pelanggaran HAM dan rusak lingkungan mah, yang datang bukan investor tapi yang datang KUCING GARONG,” sindirnya kemudian.

Baca Juga :  Pemantau Pemilu Internasional Bersama Ketua KPU RI Tinjau Pencoblosan Pilkada Tangsel

Politisi asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu mengatakan, pimpinan dan anggota DPR tidak boleh lari dari persoalan ini. Ia meminta mereka menemui dan menjelaskan kepada rakyat. “Pimpinan dan anggota @DPR_RI jangan lepas tangan..kalian dipilih untuk menanggung perasaan dan aspirasi rakyat,” ujar Fahri.

Lanjut Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu, di tengah perbedaan persepsi saat ini, maka wajib bagi pimpinan dan anggota dewan untuk memberi penjelasan kepada rakyat. “Bertemulah dengan rakyat dan jangan lari…kita harus mau dialog dan berbicara,” lanjutnya.

Dikatakan Fahri, sebagai wakil rakyat, kejujuran adalah hal paling utama yang harus dikedepankan saat ini. “Yang tidak boleh hilang dari kita adalah kelugasan. Perlambang ketinggian budi dan hati nurani. Yang benar tetap benar. Yang salah tetap salah. Meski cara kita mengeja politik sering terbata-bata oleh sopan santun alakadarnya. Tapi yang tidak boleh hilang adalah kejujuran,” imbuhnya.

Baca Juga :  Ali Mochtar Ngabalin Positif Covid-19, Sempat Kehilangan Indra Perasa

Di bagian akhir cuitanya, Fahri menegaskan jika bangsa tidak boleh memelihara kegersangan. Harus ada jalan bagi kebaikan itikad, bagi kesejukan tutur kata. “Karena siapa yang menabur kemarau panjang, ia mudah terbakar. Lidah api akan menjalar di seantero kota dan bermula dari kekeringan hati para pemimpin. Mengertikah Kalian Wahai Pejabat dan Wakil Rakyat?,” tutupnya. [ind]

Comment