Ambulans Inggris Sediakan Kostum Teknologi Iron Man

KalbarOnline.com – Dalam kondisi darurat semisal saat terjadi kecelakaan, bencana alam dan situasi genting lainnya yang berpotensi menyebabkan nyawa seseorang hilang, layanan kesehatan, tim dokter dan ambulans dituntut untuk serba cepat. Hal itu dilakukan untuk bisa sesegera mungkin sampai ke tujuan untuk menyelamatkan nyawa mereka yang membutuhkan layanan tersebut.

Namun, di tengah semakin padatnya lalu lintas dan transportasi di banyak negara di dunia, tantangan tim kesehatan yang menggunakan ambulans kini menjadi semakin berat. Melihat masalah tersebut, penyedia layanan ambulans di Inggris ini berinovasi menjajal kostum khusus ala Iron Man untuk para tim ambulans-nya.

Teknisnya, petugas medis ambulan dipakaikan sebuah jet suit atau kostum khusus yang memiliki teknologi jet ringan agar bisa terbang ke tujuan dengan cepat dan mudah sembari membawa peralatan medis ringan untuk melakukan pertolongan pertama.

Richard Browning dari Gravity Industries sebagai penemu kostum itu telah mendemonstrasikan bahwa ini mungkin merupakan pilihan yang tepat untuk segera mendapatkan bantuan medis kepada para korban di daerah terpencil atau saat mereka membutuhkan layanan medis dengan cepat.

  • Baca Juga: Rp 2,27 Miliar untuk Tiga Ambulans
Baca Juga :  Jabatan Muhyiddin Yassin Sebagai Perdana Menteri Malaysia Makin Goyah

Richard juga bekerja sama dengan Great North Air Ambulance Service (GNAAS) Inggris. Browning terbang ke simulasi korban di lokasi pegunungan terpencil hanya dalam 90 detik, waktu yang lebih singkat untuk berjalan ke sana ketimbang menggunakan mobil ambulans konvensional.

Karena semakin cepat paramedis menjangkau korban, semakin cepat mereka dapat menolong mereka dan memanggil helikopter atau bantuan lainnya. “Kami pikir teknologi ini dapat memungkinkan tim kami menjangkau beberapa pasien lebih cepat dari sebelumnya,” kata direktur operasi GNAAS Any Mawson dilansir via Engadget.

“Dalam banyak kasus, hal ini akan meringankan penderitaan pasien. Dalam beberapa kasus itu akan menyelamatkan hidup mereka,” imbuh Mawson.

Seperti sudah disinggung di atas, setelan jet atau jet suit dengan pakaian khusus menggunakan microjet bertenaga bahan bakar jet atau diesel yang dipasang di lengan dan punggung pilot. Setelan jet tersebut juga memiliki head-up display yang menampilkan data penting seperti daya dorong dan bahan bakar yang tersisa.

Browning menambahkan, risiko kebakaran minimal karena bahan bakar tidak terlalu mudah meledak atau mudah terbakar, dan ia berada relatif dekat dengan tanah jika terjadi kerusakan mekanis.

Baca Juga :  Perdana Menteri Suga Umumkan Status Darurat Covid-19 di Jepang

Meskipun tesnya sukses dan terlihat sangat keren, mungkin masih dibutuhkan waktu lama sebelum kita pada akhirnya melihat paramedis menggunakan teknologi ala Iron Man itu.

Jet suit tersebut saat ini disebut hanya mampu terbang selama 5-10 menit nonstop. Tak sembarangan, ini membutuhkan pelatihan yang sangat terspesialisasi dan menuntut kebugaran yang cukup untuk menopang berat badan Anda sendiri dengan lengan yang terikat mesin jet.

Itu juga akan terbatas pada medan yang tidak terlalu curam, karena pilot harus segera mengarah ke tanah landai agar selamat saat jatuh. Setelan itu juga tidak murah, karena Browning baru-baru ini menjual satu set pakaian jet tersebut seharga GBP 340.000 atau berkisar Rp 6,5 miliaran.

Namun, itu hanya sebagian kecil dari harga helikopter, termasuk pilot, bahan bakar, dan perawatan, dan Gravity berjanji untuk berupaya membuat setelan itu lebih murah dan lebih mudah digunakan kedepannya.

“Kami bisa melihat kebutuhannya. Apa yang kami tidak tahu pasti adalah bagaimana ini akan berhasil dalam praktiknya. Kami telah melihatnya sekarang dan sejujurnya, itu luar biasa,” tandas dia.

Comment