90 Tempat Umum di Singapura Didatangi Pasien Covid-19 Berulang Kali

KalbarOnline.com – Pemerintah Singapura mengumumkan secara terbuka tempat-tempat umum mana saja yang pernah dikunjungi pasien Covid-19. Tujuannya adalah untuk memudahkan penelusuran kontak atau tracing jika ada kontak erat dengan pasien atau pernah mendatangi tempat yang sama sebelumnya. Pasalnya, pasien Covid-19 yang kebanyakan OTG rentan menularkan virus.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura memberikan daftar tempat-tempat yang dikunjungi pasien Covid-19 setidaknya selama setengah jam atau 30 menit dalam 14 hari terakhir. Pengaturan waktunya juga disebutkan. Lokasi diperbarui secara bergilir dan daftar lengkap tersedia di situs gov.sg. Kontak dekat juga diberitahukan kepada publik.

  • Baca juga: Dipenuhi Pengunjung, Restoran di Chinatown Singapura Dijatuhi Hukuman

Meski begitu, pemerintah mengimbau kepada masyarakat bahwa tidak perlu menghindari tempat-tempat tersebut karena bakal dibersihkan. Dalam lima pekan terakhir, mereka yang terinfeksi Covid-19 mengunjungi lebih dari 90 tempat, meski tidak disebutkan jika orang yang sama mengunjungi beberapa lokasi.

Pusat perbelanjaan adalah yang paling banyak dikunjungi, termasuk 12 lokasi di sepanjang Orchard Road dan lebih dari 30 lokasi di perkebunan seperti Joo Koon dan Pasir Ris. Pasar dan pusat jajanan juga ada dalam daftar. Misalnya Pusat Makanan dan Pusat Perbelanjaan Old Airport Road dan Pusat Makanan Kompleks Chinatown.

Baca Juga :  Gelombang Kedua Wabah Covid-19 di Korsel Didominasi Lansia

Lokasi berikut yang paling sering dikunjungi berulang kali yakni Blok 4A Jalan Batu Hawker Center (10 kali), Lucky Plaza (6 kali), VivoCity (5 kali), Geylang Serai Market and Food Center (4 kali), Wisma Atria (3 kali), Bugis Junction (3 kali), HomeTeamNS Khatib (3 kali), dan Bukit Panjang Plaza (3 kali).

  • Baca juga: Betulkan Posisi Masker Seorang Warga Singapura, Petugas Diserang

“Pantau kesehatan Anda secara cermat selama dua minggu sejak tanggal kunjungan Anda. Jika Anda mengalami demam, kehilangan indera perasa atau penciuman, atau mengalami gejala infeksi saluran pernapasan akut, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan pilek, segera temui dokter. Beri tahu dokter tentang riwayat paparan,” imbau Kemenkes Singapura seperti dilansir dari The Straits Times.

Ahli dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock di Universitas Nasional Singapura Profesor Teo Yik Ying menjelaskan penelitian menunjukkan bahwa risiko infeksi melalui fomites rendah. Fomites adalah benda yang kemungkinan besar membawa virus misalnya furnitur atau benda-benda yang disentuh banyak orang. Prof Teo menambahkan, cara utama penularan masih melalui droplet akibat interaksi antarmanusia dalam jarak dekat.

Baca Juga :  Kasus Covid-19 di Chinatown Singapura, Pedagang dan Anaknya Tertular

Semua tempat dalam daftar Kementerian Kesehatan harus dibersihkan secara menyeluruh dan pekerjaan dilakukan di bawah pengawasan petugas Badan Lingkungan Nasional (NEA). NEA memiliki pedoman tentang pembersihan dan disinfeksi harus dilakukan. Hingga saat ini, petugas NEA telah menangani lebih dari 3.500 tempat umum, yang sebagian besar merupakan tempat tinggal dari kasus yang dikonfirmasi.

Selain menjaga kebersihan, bisnis seperti restoran Muji dan Prive juga memeriksa kesehatan staf mereka setelah mengetahui bahwa tempat mereka dikunjungi oleh pasien Covid-19. Seorang juru bicara Prive mengatakan pihaknya mengkarantina semua staf setelah mengetahui bahwa outletnya di Wheelock Place telah dikunjungi pasien Covid-19. SportSG mengatakan biasanya menutup fasilitas yang telah dikunjungi pasien untuk pembersihan selama satu hari.

“Virus Korona jenis baru dapat bertahan hidup di permukaan hingga berhari-hari, dan penelitian bahkan menunjukkan masa hidup hingga tiga minggu di lingkungan dingin sekitar 4 derajat C. Jadi, menjalankan protokol disinfeksi memang masih dianjurkan,” tutup Prof Teo.

Comment