Kalbar Tambah 16 Kasus Baru, Dua Antaranya Pelaku Perjalanan, Gubernur Sutarmidji Warning Pihak Maskapai

Kalbar Tambah 16 Kasus Baru, Dua Antaranya Pelaku Perjalanan, Gubernur Sutarmidji Warning Pihak Maskapai

Klaster resepsi pernikahan

KalbarOnline, Pontianak – Kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar terus bertambah. Di mana per tanggal 29 Agustus terdapat tambahan 16 kasus konfirmasi baru Covid-19. Jumlah sebanyak itu, 10 di antaranya di Pontianak, dua di Ketapang dan empat di Kapuas Hulu. Hal ini disampaikan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji saat mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Kalbar lewat akun facebook resmi miliknya, Sabtu (29/8/2020).

“Kasus baru ada 16, Pontianak ada 10, Ketapang ada dua dan Kapuas Hulu empat. Warning untuk Kapuas Hulu dan Pontianak,” ujarnya.

Dari jumlah kasus baru ini, dua di antaranya merupakan pelaku perjalanan dari Jember. Oleh karena itu Midji kembali memberikan warning kepada pihak maskapai yang menurutnya tak patuh terhadap ketentuan rapid test. Untuk itu dirinya memastikan akan kembali memberikan sanksi jika pihak maskapai tak tertib.

“Kita dapat juga yang pulang dari Jember dua orang positif, berarti maskapai tidak patuh pada ketentuan rapid test. Saya akan sanksi kembali kalau tak tertib,” tegasnya.

Selain itu, Midji juga menyampaikan tambahan 31 kasus sembuh yang tersebar di kabupaten/kota se-Kalbar. Di mana 21 kasus di Ketapang, enam kasus di Kapuas Hulu, tiga kasus di Landak dan satu kasus di Pontianak.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson menjelaskan bahwa 16 tambahan kasus konfirmasi baru Covid-19 tersebut berdasarkan pemeriksaan laboratorium RS Universitas Tanjungpura Pontianak pada tanggal 28 Agustus 2020.

Baca Juga :  Disporapar Kalbar Mulai Terapkan Aplikasi Peduli Lindungi

Dirincikan Harisson, dua kasus baru di Ketapang masing-masing kasus satu di antaranya merupakan anggota DPRD Ketapang dan satu merupakan seorang staf Sekretariat Dewan di DPRD Ketapang. Sementara dua dari empat kasus baru di Kapuas Hulu merupakan pelaku perjalanan.

“Untuk di Kapuas Hulu ada empat orang. Dua di antaranya merupakan pelaku perjalanan dari Jember. Dua orang ini dari Jember, lalu ke Surabaya, Surabaya ke Jakarta, dari Jakarta ke Pontianak, dari Pontianak ke Putussibau. Dia menggunakan pesawat,” jelasnya.

Dua pelaku perjalanan itu, kata Harisson, menghadiri acara pernikahan kerabatnya di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.

“Setelah acara itu mereka demam, lalu di-swab oleh tim gugus tugas di Kapuas Hulu, termasuk dengan keluarganya, ada beberapa keluarganya di tempat mereka melaksanakan resepsi ini, ada dua orang keluarga di Badau. Jadi dua orang pelaku perjalanan dari Jember, dua orang lain keluarganya yang mempunyai hajatan,” jelasnya.

Untuk itu, ia mengingatkan agar warga Kalbar berhati-hati dan waspada terhadap pendatang, pelaku perjalanan dari luar Kalimantan Barat baik dari Surabaya, Jawa Timur maupun Jakarta. Sebab, kata Harisson, walaupun terdapat prosedur rapid test dalam penerbangan, ternyata para pelaku perjalanan ini dari beberapa kasus yang ditemukan di Kalbar dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan swab PCR.

“Ternyata sampai di Kalbar, mereka ini kita periksa swab PCR-nya justru positif. Mereka ini (pelaku perjalanan) viral load-nya tinggi. Jadi jumlah virus yang mereka bawa di tubuh mereka itu sangat tinggi, beda dengan kasus-kasus di Kalimantan barat. Dan mereka menjadi super spreader, artinya mereka dengan mudah dan cepat menyebarkan virus yang mereka bawa ke orang-orang lain di dekatnya apabila kita tidak melaksanakan protokol kesehatan,” ingatnya.

Baca Juga :  Gubernur Harap Prestasi Kafilah Kalbar Meningkat di STQ Nasional XXVI Maluku Utara

“Saya ingin mengingatkan masyarakat agar hati-hati terhadap kerabat, tamu atau orang yang baru pulang dari luar Kalbar. Karena ini beresiko terhadap penularan penyebaran covid-19 seperti yang terjadi dan sudah beberapa kali kita temui, ada beberapa pelaku perjalanan yang positif. Dan ini di Badau dia sudah menyebarkan ke keluarganya di Badau,” timpalnya.

Keempat pasien ini, kata Harisson, saat ini dalam keadaan demam dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit di Kecamatan Badau.

“Untuk maskapai dan tanggal penerbangan mereka ke Kalbar maupun ke Pontianak dan Putussibau itu sedang dicari datanya oleh gugus tugas di Kapuas Hulu maupun di Kecamatan Badau. Jadi mereka tadi pagi langsung melakukan tracing dan kita sedang menunggu hasil tracing dari gugus tugas di sana,” tandasnya.

Berdasarkan tambahan tersebut sampai dengan 29 Agustus 2020, di Kalbar terdapat 627 kasus konfirmasi, di mana 540 kasus dinyatakan sembuh dan lima kasus meninggal dunia.

Dengan demikian kasus konfirmasi covid-19 di kalbar 627, 540 orang dinyatakan sembuh. (Fai)

Comment