110 Relawan Uji Vaksin Covid-19 Gelombang Pertama Dipastikan Sehat

KalbarOnline.com–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyatakan, 110 relawan yang telah disuntikkan vaksin pada gelombang pertama dipastikan saat ini kondisi seluruhnya dalam keadaan sehat. Para relawan itu disuntuk vaksin pada Jumat (14/8).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani Apip mengatakan, para relawan itu terus dipantau perkembangan kondisi kesehatannya oleh Dinkes maupun Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac dari Universitas Padjadjaran.

”Sejauh ini semuanya (relawan uji vaksin Covid-19) tidak ada keluhan,” kata Rosye seperti dilansir dari Antara di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Selasa (25/8).

  • Baca juga : Gubernur Jawa Barat Jalani Tes Usap sebelum Disuntik Vaksin Covid-19
Baca Juga :  Relawan Uji Vaksin Covid-19 Meninggal Dunia, AstraZeneca Disorot

Ke-110 relawan itu menjalani uji klinis tersebar di enam tempat, yakni di Balai Besar Kesehatan Unpad sebanyak 19 orang, FK Unpad (21 orang), Puskesmas Garuda (19 orang), Puskesmas Ciumbuleuit (18 orang), Puskesmas Dago (15 orang), dan Puskesmas Sukapakir (18 orang). Dari gelombang pertama itu, hanya ada satu orang relawan yang tidak lolos pada tahap awal pemeriksaan. Relawan tersebut dinyatakan reaktif dari hasil pemeriksaan tes cepat, sehingga tidak layak untuk dilanjutkan pada tahap penyuntikan vaksin.

”Ada satu orang yang tidak lolos pada V0 itu di Puskesmas Garuda. Kalau tidak salah tes cepatnya reaktif,” terang Rosye Arosdiani Apip.

Baca Juga :  Filosofi UU ITE Adalah untuk Transaksi Elektronik, Bukan Hate Speech

Selain, masalah rentang usia antara 18–59 tahun dan kondisi tubuh harus dalam keadaan sehat, pemeriksaan juga dilakukan kembali secara ketat, baik melalui tes cepat ataupun tes usap untuk memastikan relawan tersebut tidak terpapar Covid-19. Jika pada saat pemeriksaan didapati positif Covid-19, Rosye memastikan puskesmas akan bertanggung jawab penuh menindaklanjutinya sesuai dengan prosedur, mulai dari isolasi mandiri sampai pelacakan kontak erat.

”Syaratnya tidak boleh terpapar. Uji vaksin ini prinsipnya virus yang dimatikan dimasukkan dalam tubuh. Kemudian dilihat bagaimana responsnya,” tutur Rosye Arosdiani Apip.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment