Penyelidikan Awal Ungkap Ledakan di Beirut Terjadi Akibat Kelalaian

KalbarOnline.com – Penyelidikan awal terkait ledakan di Beirut baru-baru ini menunjukkan kelalaian serius tanpa adanya tanda-tanda serangan roket atau pesawat. Itu seperti dilaporkan oleh stasiun TV LBCI.

Meski demikian, investigasi itu tidak menunjukkan apakah ledakan itu disengaja atau tidak, namun menyoroti kelalaian serius di gudang Pelabuhan Beirut, dengan adanya 2.700 ton amonium nitrat, 24 ton kembang api, kerosin, metilen, dan nitrogen.

Sejumlah sumber mengatakan kepada LBCI bahwa amonium nitrat sendiri tidak menimbulkan risiko layaknya kehadiran bahan-bahan kimia lain yang berpotensi menyebabkan bencana.

Baca Juga :  Biden Pecundangi Trump, Hakim Tolak Tuntutan Stop Penghitungan Suara

Sejumlah penyelidikan juga menunjukkan tiga pekerja melakukan tugas pengelasan di gudang itu dan meninggalkan lokasi setelah pukul 17.00 waktu setempat, atau sekitar satu jam sebelum insiden ledakan itu terjadi.

Sebelumnya pada bulan ini, Jaksa Penuntut Lebanon Ghassan El-Khoury menahan tiga pejabat senior Pelabuhan Beirut karena gagal membuang amonium nitrat dan mematuhi aturan penyimpanan bahan-bahan kimia tersebut secara tepat.

Baca Juga :  Seorang WNI Alami Luka-luka Akibat Ledakan Besar di Lebanon

Ketiga pejabat yang ditangkap yakni Direktur Jenderal Bea Cukai Badri Daher, mantan direktur bea cukai Chafic Merhi, dan Direktur Jenderal Pelabuhan Beirut Hassan Koraytem.

Dua ledakan dahsyat terjadi di Pelabuhan Beirut pada 4 Agustus lalu, mengguncang gedung-gedung di seantero ibu kota itu serta menewaskan 177 orang dan melukai 6.000 lainnya.

Gubernur Beirut memperkirakan kerugian mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.917). (Xinhua/Antara)

Comment