Teman Bumil Tampil dengan Wajah Baru, Dukung Ibu Milenal

Bertepatan dengan peringatan Pekan ASI Dunia yang jatuh setiap minggu pertama bulan Agustus, aplikasi Teman Bumil mengenalkan tampilan dan wajah baru. Selain wajah baru yang lebih segar, Teman Bumil juga menambah berbagai fitur baru yang lebih lengkap, menarik, dan informatif.

Apa saja sih fitur baru Teman Bumil?

Baca juga: Ulang Tahun ke-2, Teman Bumil Terus Dukung Program Pencegahan Stunting

Teman Bumil, Teman Ibu Milenial

Dalam acara yang ditayangkan di Instagram Live Teman Bumil dan akun Youtube Guesehat, Senin (10/8), Teman Bumil mengenalkan perubahan logo dan tagline yang baru. Tak hanya penampilan baru yang lebih segar, Teman Bumil juga mempersiapkan fitur-fitur baru,seperti video edukatif di fitur MEDIA, memperbanyak konten hingga anak usia 5 tahun, dan memperbanyak fitur interaktif.

Jika dulu Mums hanya bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan di forum Teman Bumil, kini Mums juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter anak, bidan, ahli laktasi, psikolog, dan profesional lainnya.

Teman Bumil juga menyediakan berbagai kelas di forum Teman Bumil, seperti #SeninSharing dengan Psikolog, #TanyaDokter dengan dokter spesialis pada hari Selasa dan Jumat, #NgobrolBarengBubid pada hari Rabu dan Sabtu, serta Kelas Online dengan berbagai topik menarik di hari Kamis. Bahkan selama pandemi Covid-19, Teman Bumil juga rutin mengadakan Instagram Live, Zoom Class dan YouTube Live secara reguler setiap minggunya.

“Dengan semua fitur baru tersebut, Teman Bumil diharapkan bisa lebih optimal mendampingi para ibu milenial dalam perjalanannya membesarkan buah hatinya, sejak masa kehamilan hingga usia emas tumbuh kembangnya,” jelas Product Manager Teman Bumil, Stephanie Rengkung.

Menemani Ibu Milenial dari Merencanakan Kehamilan hingga Pengasuhan Balita

Kehamilan dan mengasuh buah hati di periode emas tumbuh kembangnya adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan. Masing-masing orang tua memiliki kisah dan pengalaman berbeda. Tak terkecuali para Mums milenial. Meskipun informasi seputar kehamilan dan pengasuhan anak sudah lebih mudah didapatkan, bukan berarti tantangannya berkurang.

Baca Juga :  Berbahayakah Jika Perut Bayi Berbunyi dan Kembung?

Teman Bumil hadir untuk menemani para Mums di seluruh Indonesia melewati masa-masa terpenting dalam hidupnya, mulai dari program hamil, kehamilan, menyusui, hingga saat mengasuh balita. Di usianya yang sudah melewati 2 tahun, dan sudah diunduh lebih dari 1,3 juta pengguna, Teman Bumil ingin memberikan lebih banyak lagi untuk para Mums Indonesia.

Seperti pesan Co-founder Teman Bumil, Robyn Soetikno, “Teman Bumil bisa digunakan tidak hanya oleh ibu hamil, lho, tetapi untuk seluruh ibu milenial. Jadi, bumilnya adalah singkatan dari ibu milenial. Dengan tagline baru yakni Teman Ibu Milenial, Teman Bumil semakin berkomitmen menemani perjalanan Mums dari fase merencanakan kehamilan, hamil, menyusui hingga memantau tumbuh kembang anak hingga usia 5 tahun.”

Baca juga: Mums, Pantau Tumbuh Kembang Si Kecil dengan Aplikasi Teman Bumil

Teman Bumil Selalu Siap Bantu Mums Sukses MengASIhi

Salah satu periode penting dalam perjalanan seorang ibu adalah pemberian ASI. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi dan diberikan secara eksklusif sampai usia 6 bulan.

Meskipun menyusui adalah proses alami, tetapi prosesnya tidak selalu mudah. Sandtra Dewi, artis dan ibu dari 2 anak membagikan pengalamannya menyusui buah hatinya. “Karakter anak itu berbeda-beda, sehingga pengalaman menyusui Rafa dan Mikha pun berbeda. Semua memiliki tantangan yang tidak sama, apalagi saya menyusui Mikha ketika Rafa masih berusia 1 tahun, jarak kelahiran yang dekat,” jelasnya.

Masing-masing Mums, pasti juga memiliki pengalaman mengASIhi yang berbeda. Seperti ditunjukkan survei yang dilakukan Teman Bumil. Dalam survei bertajuk Kebiasaan Menyusui Ibu Milenial yang diadakan Teman Bumil pada 24 Juli hingga 4 Agustus 2020, ada 2.211 responden yang berpartisipasi. Sebanyak 52,9% mengaku mengalami tekanan mental saat memberikan ASI. Lebih banyak daripada yang mengalami tekanan fisik seperti kelelahan karena harus begadang merawat newborn.

Baca Juga :  Bayi Menangis Setelah Menyusu, Kenapa, ya?

Tekanan mental yang dimaksud di antaranya, khawatir ASI kurang, tekanan dari orang sekitar, dan tidak percaya diri bisa memberikan ASI. Adapun masalah menyusui yang paling sering dialami adalah puting lecet (65%) dan produksi ASI berkurang (47,4%).

Karena semua masalah ini, hampir semua ibu milenial dalam survei (98,7%) mengakui membutuhkan dukungan dari orang terdekat, yakni suami, keluarga, dan lingkungan kerja. Tanpa dukungan, mustahil mereka bisa sukses mengASIhi.

Baca juga: Mau Produksi ASI Lancar? Jangan Stres dan Selalu Bahagia ya, Mums!

Teman Bumil sangat mendukung proses mengASIhi ini. Bentuk dukungan Teman Bumil untuk ibu milenial yang tengah memberikan ASI antara lain dengan mengadakan konsultasi dengan pakar laktasi, mengadakan kelas online tentang ASI, hingga menyediakan informasi dalam bentuk artikel dan video tentang menyusui.

Dr. Ameetha Drupadi, pakar laktasi menjelaskan bahwa untuk sukses mengASIhi, para Mums harus mulai mencari informasi dan pengetahuan mengenai ASI sejak usia kehamilan 28 minggu.

Dengan mencari informasi, setidaknya Mums tahu pentingnya ASI dan menyusui, manfaat menyusui bagi ibu dan bayi, cara dan teknik menyusui yang benar, hingga cara melakukan IMD saat persalinan. Informasi bisa diperoleh melalui konsultasi ke klinik laktasi dan dokter laktasi, atau mencari informasi seputar menyusui di aplikasi Teman Bumil,” jelas dr. Ameetha.

Baca juga: Masalah yang Umum Terjadi di Hari-hari Pertama Menyusui

Comment