Kapolresta Solo Kena Bogem Massa yang Ingin Bubarkan Acara Midodareni

KalbarOnline.com – Beredar video penyerangan sekelompok massa yang memaksa membubarkan acara adat midodareni (doa malam sebelum Akad Nikah) yang tengah berlangsung di dalam rumah. Penyerangan itu terjadi di kediaman almarhum Habib Segaf Al-Jufri di Solo, Sabtu (8/8/2020) malam.

Kelompok yang mengenakan penutup kepala itu curiga tuan rumah menyelenggarakan acara keagamaan yang sesat. Gerombolan itu lalu berteriak-teriak “Bubar, Kafir”, bahkan ada yang mengatakan, “darah kalian halal, Bunuh”.

Bahkan ada yang mengatakan “Syiah bukan Islam, Syiah musuh Islam, darah kalian halal, Bunuh” dan lain sebagainya. Selain melakukan penyerangan, kelompok itu juga melakukan pengerusakan sejumlah mobil.

Baca Juga :  Hore! Pemerintah Akan Beri Bantuan Rp600.000/Bulan ke Karyawan yang Gajinya Bawah Rp5 Juta

Bahkan, ada 3 orang anggota keluarga penyeleggara hajatan, yakni Habib Umar Assegaf, Habib Hadi Umar, dan Habib Husin Abdullah menjadi korban kebrutalan kelompok yang menamakan diri Laskar Solo itu.

Kepala Polresta Surakarta Komisaris Besar Andy Rifai sempat berusaha mengamankan korban penyerangan. Bahkan, Andy juga sempat kena pukul saat berusaha melindungi tiga warga itu. “Kena pukul beberapa kali, tapi tidak luka,” katanya. Massa yang mengeruduk tempat itu lantas pergi setelah ada korban yang terluka.

Baca Juga :  Barisan Milenial Natuna Dukung Isdianto Teruskan Pimpin Kepri

Menurut Andy, saat ini polisi tengah berada di lapangan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku. “Kami akan menindak tegas,” katanya. Dia mengaku mendapat dukungan dari sejumlah pihak untuk mengusut kasus intoleran itu hingga tuntas.

Ia menambahkan saat ini tim Polresta Surakarta masih mendalami kasus tersebut. Tim penyelidik telah diterjunkan untuk mengejar pelaku penyerangan.

“Untuk tiga korban saat ini sudah membaik walaupun masih dirawat di rumah sakit,” katanya. [rif]

Comment