Target Pendapatan Tak Realistis, Sutarmidji Sebut Mustahil Tercapai

30 OPD Terima DPA

KalbarOnline, Pontianak – 30 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). DPA diserahkan langsung oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji kepada kepala OPD di halaman Kantor Wali Kota, Selasa (2/1).

Sutarmidji mengatakan, DPA yang berisi Rencana Kerja Anggaran (RKA) ini sudah berdasarkan hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan sudah bisa diimplementasikan. Capaian yang diperoleh tahun 2017 dinilainya baik dengan realisasi pendapatan 96 persen lebih dan belanja sekitar 95 persen. Sedangkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) masih terbilang kecil yakni sekitar Rp12 miliar.

Baca Juga :  Midji Ingatkan Edi Jangan Lengah Tangani Covid

“Dan itu capaian yang bagus karena SILPA kita kecil,” sebutnya.

Ditambahkannya, meskipun ada peningkatan beberapa sektor pendapatan tapi ada juga yang tidak mencapai target lantaran dipatok terlalu tinggi. Namun ia menyayangkan tingginya target penerimaan APBD sehingga dapat mengganggu kinerja.

“Kita rapat di DPRD, terlalu berlebihan proyeksinya sehingga tidak bisa tercapai, itu kasihan juga, mengganggu kinerja sebenarnya,” ungkap Sutarmidji.

Target yang tidak realistis dari sektor pendapatan dinilainya tidak mungkin tercapai. Tingginya target yang ditentukan itu, dinilai Sutarmidji, hanya untuk memaksakan melakukan suatu kegiatan sehingga pendapatan yang tidak realistis targetnya ditingkatkan.

Baca Juga :  Tindak Lanjut Keluhan Warga, DLH Pontianak Akan Tindak Pelaku Pembuang Limbah

“Tapi alhamdulillah bisa kita tutupi dengan pendapatan yang lain,” ucapnya.

Wali Kota dua periode ini berpendapat, ke depan semestinya target-target penerimaan APBD itu harus realistis dan tidak asal-asalan. Sebab, kata dia, kalau terlanjur merencanakan belanja untuk tahun berikutnya, bukan tidak mungkin bisa terjadi gagal bayar. Namun ia bersyukur di masa kepemimpinannya hampir tidak pernah terjadi gagal bayar.

Alhamdulillah selama saya jadi wali kota, hampir tidak pernah terjadi gagal bayar,” tegasnya. (jim)

Comment