TMMD Reguler Perbatasan ke-100 2017 Resmi Ditutup

KalbarOnline, Sintang – Kepala Staf Korem 121/Abw Kolonel AP. Ritiauw menjadi inspektur upacara penutupan TMMD Reguler Perbatasan Ke 100 tahun anggaran 2017 di lapangan sepak bola di Desa Wanabhakti Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, belum lama ini.

Turut hadir Dalam pelaksanaan upacara tersebut antara lain Dandim 1205/Stg, Asisten 1 Bidang pemerintahan Sintang, Pasi Wanwil Korem 121/Abw, Kapenrem 121/Abw, Pasiter Kodim 1205/Stg, para Danramil 1205/Stg, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan organisasi kemasyarakatan setempat.

Dalam amanat Kasad yang dibacakan Kasrem 121 /Abw menyampaikan beberapa waktu yang lalu, TNI baru saja memperingati HUT yang ke-72, dan bila kita melihat momentum perayaan HUT tersebut, tergambar dengan cukup jelas kedekatan antara TNI dan rakyat Indonesia.

Terkait dengan hal itu, atas nama semua prajurit TNI, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas doa restu. Sehingga peringatan ke-72 HUT TNI berjalan lancar, sekaligus permohonan maaf apabila ada hal-hal yang belum memuaskan masyarakat.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada bulan Oktober 2017 ini, Litbang Kompas juga merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa TNI menempati posisi tertinggi sebagai institusi dengan citra paling baik.

Pada hasil survei tersebut, tingkat kepercayaan publik kepada TNI mencapai 94%, atau mengalami peningkatan sebanyak 3% dari survei sebelumnya pada Januari 2015 sebesar 91,2%.

Tingginya kepercayaan rakyat terhadap TNI mengindikasikan bahwa kedekatan dan kemanunggalan TNI dan rakyat semakin baik. Bagi TNI, khususnya TNI AD, hal ini adalah modal utama dalam pembangunan inti kekuatan pertahanan negara yang bersifat semesta.

Slogan Bersama Rakyat TNI Kuat, yang ditetapkan sebagai tema HUT TNI yang baru lalu, bukanlah semata-mata kalimat yang dibuat supaya manis didengar, tetapi karena TNI sangat menyadari dahsyatnya kekuatan kebersamaan dalam mempertahankan kedaulatan dan mengawal eksistensi NKRI.

Oleh karenanya, sebagai bagian dari sistim nasional, TNI AD terus berusaha mengambil bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dan mewujudkan kemanunggalan TNI Rakyat sebagai kekuatan pertahanan.

Secara universal, tugas tentara memang untuk berperang, tetapi pada masa damai, tentara akan turun kelapangan untuk membantu kesulitan rakyatnya dan membantu program pembangunan pemerintahnya, karena pada masa damai sesungguhnya merupakan suatu masa dimana negara sedang menyiapkan diri untuk berperang.

TNI AD mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pelaksanaan TMMD di seluruh Indonesia melalui program TMMD, kita juga membangun dan membangkitkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong guna membantu percepatan program pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di pedesaan.

Baca Juga :  Kepengurusan Ranting PDI Perjuangan se-Kecamatan Sintang Terbentuk

Hal ini sejalan dengan tema yang diangkat yaitu Percepatan Pembangunan Meningkatkan Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat. Tema ini sangat selaras dengan Nama Cita Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, yang salah satunya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan TMMD ke-100 pada tahun 2017 ini diselenggarakan selama satu bulan mulai tanggal 27 September s.d. 26 Oktober 2017, secara serentak di 52 titik di 52 Kabupaten/Kota. Tujuan kegiatan TMMD adalah membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka menyiapkan Ruang Juang, Alat Juang dan Kondisi Juang yang tangguh, dengan sasaran melaksanakan pembangunan fisik dan non fisik.

Secara fisik, pada TMMD ke-100 ini, TNI menyelesaikan berbagai sasaran infrastruktur seperti pembangunan, rehabilitasi, pengerasan, pengaspalan dan peningkatan badan jalan, pembuatan dan rehab jembatan, pembangunan dan renovasi rumah ibadah, pembangunan dan renovasi sekolah, rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni serta pembangunan sarana prasarana yang dibutuhkan masyarakat.

Selain itu, TNI juga bekerjasama dengan Kementan RI melaksanakan berbagai pembangunan dalam rangka meningkatkan Kemandirian Pangan Nasional di 52 titik pelaksanaan TMMD berupa pembangunan jaringan irigasi tersier dan pemberian bibit sesuai kebutuhan Satgas.

Secara non fisik, TMMD merupakan momentum yang sangat baik untuk menggelorakan kembali semangat gotong royong yang sudah mulai pudar di dalam masyarakat kita karena tergerus dengan budaya hedonisme dan individualisme.

TMMD juga memperkuat Kemanunggalan antara TNI dan Rakyat yang merupakan wujud dari salah satu jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat. TNI meyakini bahwa kebersamaannya dengan rakyat adalah inti kekuatan TNI.

Hal tersebut membuktikan bahwa TNI dan Rakyat memang tidak terpisahkan. Roh TNI adalah rakyat karena sejarah menunjukkan bahwa TNI lahir dari rakyat dan berjuang bersama rakyat dalam merebut kemerdekaan.

Sebaliknya, sebagai wujud penghargaan TNI kepada masyarakat yang telah menyiapkan makanan dan menyediakan rumahnya untuk ditempati oleh para prajurit TNI serta bergotong-royong selama pelaksanaan TMMD, maka TNI mengundang putra putri mereka untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Wisata Nusantara Bersatusebagai rangkaian kegiatan HUT TNI ke-72 Tahun 2017 yang lalu.

Baca Juga :  Penilaian Lomba Kelurahan, Jarot: Pelayanan Yang Baik Sangat Penting

Kita tentu telah sama-sama menyadari bahwa Bangsa Indonesia pada saat ini sedang menghadapi gelombang ancaman yang sangat deras terhadap berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Berbagai persoalan yang sedang terjadi baik maraknya paham radikalisme, sikap intoleran, ancaman terorisme, penyalahgunaan narkoba, berkembangnya sikap hedonisme dan konsumerisme, adu domba, memecah belah, memperuncing perbedaan dan upaya memunculkan ideologi selain Pancasila, seolah-olah merupakan virus penyakit yang sedang menggerogoti kekebalan tubuh atau imunitas Bangsa Indonesia.

Nilai-nilai luhur bangsa seperti menghargai perbedaan, persatuan dan kesatuan, rela berkorban dan pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong serta nasionalisme yang menjadi kekuatan perjuangan dalam merebut kemerdekaan, seolah-olah semakin ditinggalkan.

Hal tersebut bila tidak segera diatasi akan berpotensi melumpuhkan, bahkan menghancurkan Bangsa Indonesia sebagaimana yang terjadi pada kerajaan-kerajaan besar nusantara masa lalu, yang sekarang hanya tercatat dalam sejarah.

Program TMMD yang saat ini telah berlangsung ke-100 kali, pada hakekatnya adalah sebagai implementasi upaya untuk menggali dan membangkitkan kembali sistem kekebalan tubuh atau imunitas bangsa tersebut, yang pada dasarnya telah melekat secara inherent pada diri bangsa dan terwujud dalam nilai-nilai luhur serta terangkum dalam falsafah hidup Pancasila.

Kebersamaan dan Kemanunggalan TNI dengan masyarakat selama pelaksanaan TMMD, baik dalam kegiatan fisik maupun non fisik, diharapkan dapat mengembalikan nilai-nilai luhur yang saat ini terasa semakin terkikis oleh arus globalisasi dan modernisasi, agar kekebalan tubuh atau imunitas Bangsa Indonesia dapat bertahan dari derasnya ancaman yang semakin sulit untuk diidentifikasi.

Dalam kesempatannya Kasrem 121/Abw juga berkenan menyerahkan alat – alat olah raga yang bertujuan membangun fisik, agar fisik Sehat, fisik lemah rentan penyakit oleh karena itu Kasrem 121/Abw membangun masyarakat perbatasan menjadi gaya hidup sehat lawan penyakit.

Meyerahkan perlengkapan sarana ibadah agar kita semakin tekun dan rajin dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing – masing.

Pengobatan massal oleh Dinas Kesahatan dengan dibantu TNI di Perbatasan yang bertujuan pengobtan tersebut membantu masyarakat yang kurang mampu dan masyarakat yang sedang sakit dikarnakan fasilitas kesehatan yang sangat jauh dari kota.

Pemberian wawasan Kebangsaan oleh Danramil 1205 – 19 Kelam. kepada seluruh Siswa dan Siswi SMA 2 Ketungau Tengah. (Sg/Hms Korem 121/Abw)

Comment