G20 & Peran Indonesia dalam Solidaritas Ekonomi Global di Era Pandemi

KalbarOnline.com – Tantangan luar biasa dihadapi oleh para negara anggota G20 dalam mewujudkan ekonomi global di tengah pandemi Covid-19. Seluruh sektor terdampak oleh pandemi termasuk perekonomian global.

Dalam Webinar ‘G20 dan Peran Indonesia’ bersama Kementerian Luar Negeri, Selasa (3/11), Direktur Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri Agustaviano Sofjan menyampaikan posisi Indonesia dalam G20 di tengah pandemi saat ini. Semuanya juga sudah tertuang dalam pembahasan saat KTT Luar Biasa G20 pada Maret 2020 lalu.

“Tujuan KTT Luar Biasa 2020 lalu sudah mengamanatkan untuk melakukan koordinasi langkah global dalam menangani pandemi Covid-19 dan mengatasi dampak sosial-ekonomi dari pandemi tersebut,” kata Agustaviano.

Hasilnya disepakati bahwa G20 yang merupakan kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa itu sepakat memerangi pandemi dalam aspek kesehatan. Lalu menjaga ekonomi global, mengatasi disrupsi perdagangan internasional, dan meningkatkan kerja sama global.

“Kemudian mengajak para pemimpin G20 bekerja sama melawan Covid-19 dan pelemahan ekonomi dunia,” tuturnya.

G20 juga menjadi penggerak solidaritas dunia dan mendorong agar pandemi Covid-19 tidak mengubah kemitraan dan kerja sama yang sudah dibangun selama ini. Indonesia juga mendorong G20 mensinkronkan kebijakan dan instrumen ekonomi untuk mencegah resesi ekonomi global, serta memperkuat jaring pengaman sosial terutama bagi UMKM dan kelompok masyarakat rentan.

Baca Juga :  Arditho Pramono, Artis Inisial AP yang Ditangkap Polisi Terkait Narkoba

“Mendukung regional dan global financial safety net. Menggarisbawahi pentingnya mencegah disrupsi produksi dan menjaga kelancaran distribusi barang, terutama peralatan medis,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemenlu Febrian A Ruddyard. Menurutnya tak ada satupun negara yang ekonominya tak terpengaruh akibat pandemi.

“Tak ada negara yang imun dari pandemi. Maka kerja sama multilateral sangat krusial saat ini butuh solidaritas dan kerja sama. G20 mereptesentasikan 95 persen PDB global dan 2/3 populasi,” kata Febrian.

Menurutnya G20 saat ini harus percaya bahwa semuanya akan pulih lebih kuat inklusif dan berkembang. Indonesia sebagai anggota selalu berperan aktif dalam pemegang perumus kebijakan G20.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Widya Setiabudi Sumadinata menilai pandemi memukul perekonomian global. Dia mengutip data IMF, bahwa proyeksi kerugian mencapai USD 12 T triliun.

Baca Juga :  Tidak Ada Kemacetan Lalu Lintas Arus Balik Imlek

“Dunia sedang jatuh ke jurang krisis mengkhawatirkan. Ini juga memukul PDB negara maju. Maka, sifat dan karakteristiknya, bahwa pandemi tak bisa selesai sendiri-sendiri. Dibutuhkan kecerdasan dan kerja sama yang solid.

Indonesia sebagai bagian dari G20 cukup membanggakan. Namun di tengah ujian Covid-19, Indonesia punya tanggung jawab moral,” tegasnya.

Webinar tersebut juga dihadiri oleh Yose Rizal Damuri sebagai Kepala Departement of Economics Center for Strategic and International Studies sekaligus delegasi Think20, Tommy Aditya dari Youth 20, dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi. Dalam webinar tersebut juga disebutkan simulasi MSNS G20 akan digelar pada 30 November 2020.

Sebagai informasi, Indonesia akan menjadi Presidensi G20 pada tahun 2023 bersamaan dengan ketua ASEAN. Hal ini akan memambah peran penting indonesia di kawasan dan global, serta perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan Indonesia

Semuanya juga sudah tertuang dalam pembahasan saat KTT Luar Biasa G20 pada Maret 2020 lalu dan akan terus dikawal hingga KTT G20 yang akan berlangsung virtual pada 21-22 November 2020.

Comment