Tinjau Harga Bapok di Pasar Ratu Melati Ketapang, Harisson Soroti Tingginya Harga Ayam Potong

KalbarOnline, Ketapang – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson bersama Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar Windy Prihastari kembali melanjutkan agenda kunjungan kerjanya di Kabupaten Ketapang, Selasa (16/1) pagi.

Mengawali kunkernya di Kota Ale-ale, orang nomor satu di Kalbar itu langsung turun ke Pasar Tradisional Ratu Melati di Jalan Ir. Juanda Ketapang. Di sana Harisson menyambangi langsung satu persatu lapak para pedagang dan berbincang dengan warga yang tengah berbelanja.

Tak sekadar meninjau harga-harga, Pj Gubernur Harisson pun turut memborong sejumlah kebutuhan pokok. Misalnya telur ayam, minyak goreng, margarin, santan dan ikan.

Diwawancarai usai meninjau pasar, Harisson mengungkapkan bahwa apa yang dilakukannya dengan turun ke pasar-pasar tradisional sejalan dengan perintah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang memerintahkan para kepala daerah untuk sering turun ke pasar tradisional.

“Pak Presiden meminta seluruh kepala daerah di Indonesia ini untuk turun langsung ke pasar-pasar tradisional seluruh kabupaten dan kota termasuk di Kabupaten Ketapang untuk memantau harga,” kata Harisson.

Baca Juga :  Kejari Ketapang : Penetapan Tersangka Terhadap Hadi Mulyono Upas Sesuai Prosedur
Pj Gubernur Kalbar Harisson membayar sembako yang dibelinya di Pasar Ratu Melati Ketapang menggunakan pembayaran QRIS (Foto: Jau/KalbarOnline.com)

Turun langsung ke pasar-pasar sudah menjadi agenda wajib Pj Gubernur Harisson dan Windy saat kunker ke kabupaten dan kota. Hal tersebut dilakukannya untuk mengetahui perkembangan harga bahan pokok secara langsung di tengah-tengah masyarakat, mengingat situasi dunia saat ini yang tak menentu akibat dampak perang dan perubahan iklim.

Di Pasar Ratu Melati sendiri, Harisson menyoroti lonjakan harga ayam potong yang menurutnya harus menjadi perhatian. Hal ini terjadi lantaran kurangnya pasokan ayam di Kabupaten Ketapang sehingga harus didatangkan dari Pangkalanbun Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng)

“Ayam potong di Ketapang ini harganya Rp40 ribu perkilogram, untuk bahan pokok yang lain masih stabil. Lonjakan harga ayam potong ini saya pikir karena pasokan dari Ketapang memang kurang jadi para pedagang mengambil pasokan dari Pangkalanbun karena kalau dari Kota Pontianak telalu jauh,” kata dia.

Baca Juga :  Pemkab Ketapang Diganjar Empat Penghargaan Atas Prestasi Kinerja dan Pelayanan Publik Tahun 2020

Dalam kesempatan itu Harisson turut mengapresiasi para pedagang Pasar Ratu Melati Ketapang. Di mana sebagian besar para pedagangnya telah menggunakan layanan pembayaran. Sehingga para ibu-ibu atau para pengunjung pasar cukup membawa telpon genggam untuk bisa berbelanja di Pasar Ratu Melati Ketapang.

“Tapi sebagian besar harga bahan pokok di Ketapang ini cukup aman. Ketapang ini harus kita jaga stabilitasnya karena sudah masuk dalam perhitungan inflasi,” kata Harisson.

Dalam perbincangannya dengan pengurus koperasi Pasar Ratu Melati, Harisson mengungkapkan keinginan pedagang agar Pasar Ratu Melati Ketapang dibenahi menjadi pasar modern. Meski begitu menurutnya hal itu memerlukan kerjasama dari Pemerintah Kabupaten Ketapang dan Pemerintah Provinsi Kalbar.

Di Pasar Ratu Melati Kabupaten Ketapang tersebut Pj Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar Windy Prihastari pun sekaligus berbelanja langsung berbagai kebutuhan pokok, utamanya bahan-bahan yang diperlukan untuk edukasi Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat gizi di Posyandu. (Jau)

Comment