Ratusan Warga Perbatasan Antusias Ikuti Edukasi Bangga Kencana Penurunan Stunting

KalbarOnline, Sambas – Komitmen Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat dalam upaya menurunkan angka stunting di 14 persen pada 2024 di Kalbar telah sampai ke ekor Borneo.

Rabu 15 November pagi kemarin, ratusan masyarakat Desa Temajok Kabupaten Sambas turut serta dalam kegiatan sosialisasi “Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting”. Animo masyarakat yang tinggi, menggambarkan keoptimisan stunting turun di daerah itu.

Waktu baru menunjuk pukul 07.00 WIB di Desa Temajuk, namun rombongan masyarakat sudah memadati Resort Camar Bulan untuk ikut serta dalam sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting oleh Badan Kependudukan dan Keluarga BKKBN Kalbar bersama mitra.

Warga Desa Temajuk yang juga sebagai masyarakat perbatasan dengan negara Malaysia itu betul-betul antusias untuk ikut dalam kegiatan. Para ibu dengan membawa serta anak-anaknya menempati kursi paling depan. Begitu juga para pria, tak ketinggalan datang untuk mendengarkan berbagai program Bangga Kencana yang bakal disampaikan oleh para pemateri.

Salah satunya Tono (49 tahun), sejak acara belum dimulai ia datang ke lokasi acara tersebut. Rumahnya cukup jauh dari lokasi acara, sekitaran berjarak lima kilometer. Dibanding ke pusat kota, kediamannya justru lebih dekat dari tanah Malaysia, kurang lebih satu kilometer. Namun karena informasi tentang stunting dirasa penting, ia pun tak menyia-nyiakan kegiatan tersebut.

Baca Juga :  900 Pendidik di Kaltim Telah Dilatih Siapkan Siswa Hadapi Era Industri 4.0

Bapak yang sudah memiliki cucu berumur 2 tahun itu betul-betul ingin mendapatkan semua informasi tentang Bangga Kencana, utamanya soal stunting.

Sosialisasi Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Desa Temajok Kabupaten Sambas. (Foto: Istimewa)
Sosialisasi Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Desa Temajok Kabupaten Sambas. (Foto: Istimewa)

“Sosialisasi tentang stunting ini sudah beberapa kali dilakukan di sini. Sebelumnya juga ada. Jadi secara garis besar saya tahu apa itu stunting,” katanya.

Tono sendiri memiliki tiga anak. Satu anak sudah menikah. Ia juga memiliki cucu yang berumur 2 tahun. Dalam pemeriksaan oleh petugas kesehatan dulu, cucunya tak terpapar stunting. Meski demikian, sumber nutrisi masih menjadi perhatian. Kata dia, asupan makanan bergizi penting untuk tumbuh kembang anak.

Hal senada dikatakan Suning (20 tahun). Menurutnya informasi ini penting bagi dirinya karena ke depan ia bakal menjadi pemimpin rumah tangga. Dengan adanya informasi tentang stunting, ia pun mengetahui cara mencegah terjadinya stunting dari hulu.

“Seperti sejak istri hamil sampai usia anak 2 tahun mesti benar-benar diperhatikan. Asupan nutrisi mesti diberikan dengan makanan yang bergizi,” ujarnya.

Di tempat sama, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar mengungkapkan, kegiatan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra ini merupakan kegiatan strategis. Sebab pertemuan ini langsung dihadiri oleh ratusan masyarakat Desa Temajok.

Kegiatan ini juga dihadiri Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari kader PKK, PLKB dan bidan. Ketiga personel ini turun ke rumah-rumah warga untuk memberikan edukasi tentang pemahaman Bangga Kencana termasuk pencegahan stunting pada warga batas Indonesia-Malaysia.

Baca Juga :  DPR: 5 Nama Calon Kapolri Adalah Polisi Terbaik
Sosialisasi Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Desa Temajok Kabupaten Sambas. (Foto: Istimewa)
Sosialisasi Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Desa Temajok Kabupaten Sambas. (Foto: Istimewa)

Pintauli mengungkapkan, angka stunting di Kalbar masih di 27,8 persen. Artinya dari 100 anak, 27 sampai 28 anak masih terpapar stunting. Dirinya melanjutkan, di tahun depan, pemerintah pusat menarget angka stunting harus bisa turun di 14 persen.

Untuk menuju ke 14 persen, paling tidak setiap tahun Pemprov Kalbar meski menurunkan stunting sebanyak 7 persen.

“Di sosialisasi ini kita ingin memberikan ilmu pada masyarakat, sehingga paham tentang bahaya stunting,” ucapnya.

Kehadiran masyarakat pada kegiatan ini menjadi bukti dan komitmen untuk bersama-sama menurunkan angka stunting khususnya di Desa Temajuk Kabupaten Sambas.

Anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin turut  memberikan edukasi tentang program Bangga Kencana. Melalui penyampaian santai dan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat, edukasi pun berjalan santai dan mencair.

Ia juga menyertakan kuis dengan bahan pertanyaan seputaran program Bangga Kencana. Ketika pertanyaan-pertanyaan itu ia lontarkan, masyarakat antusias berlomba-lomba untuk menjawabnya.

Kesemua jawaban dari masyarakat pun benar. Menunjukkan bahwa sosialisasi dan edukasi tentang pemahaman program Bangga Kencana dapat dimengerti oleh masyarakat. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment