DPLE Kalbar Ingin Pemuda Tangkal Politik Identitas

KalbarOnline, Pontianak – Dewan Pemuda Lintas Etnis Kalimantan Barat (DPLE-KB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Grand Aster Meeting Room Hotel NEO Jalan Gajah Mada Nomor 177, Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

FGD tersebut mengangkat topik “Strategi Pemuda Dalam Menangkal Politik Identitas dan Membangun Demokrasi yang Inklusif dan Partisipatif”.

Ketua panitia Adrianus mengatakan, tujuan utama dari FGD ini untuk lebih memahami dampak negatif politik identitas terhadap masyarakat dan demokrasi.

“Sekaligus kita ingin mengidentifikasi peran strategi pemuda dalam memerangi politik identitas dan membangun demokrasi inklusif dan membahas solusi konkrit dan rekomendasi untuk mencapai demokrasi yang lebih kuat, inklusif, dan partisipatif,” ujarnya. Kamis (28/09/2023).

Baca Juga :  Bantuan Teknis Bank Dunia, Edi Harap Solusi Tangani Genangan

Menurut Adrianus, kesimpulan yang ingin dipetik dari FGD tersebut agar seluruh elemen memahami apa itu politik identitas yang dikhawatirkan jadi isu yang rawan untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Oleh karena itu, peran aktif generasi muda sangat penting dalam menangkal politik identitas pada pemilu 2024 guna mewujudkan pesta demokrasi yang damai nanti,” katanya.

Selain itu, sambung Adrianus, melalui penjelasan dari narasumber kader-kader dari Ormas DPLE-KB dan Ormas Keagamaan di Kalimantan Barat dapat memperoleh pemahaman tentang bahayanya politik identitas pada ajang Pemilu 2024.

Baca Juga :  Reses DPRD Kapuas Hulu, Kuswandi Ajak Masyarakat Jadi Pemilih Cerdas di Pemilu 2024

“Mereka juga mendeklarasikan Penolakan Politik Identitas yang bertujuan untuk menyadarkan para elit politik untuk tidak menggunakan politik identitas guna menciptakan situasi kamtibmas yang aman pada ajang pemilu 2024,” ujarnya.

Adapun isi dari deklarasi FGD tersebut yakni Dewan Pemuda Lintas Etnis Provinsi Kalimantan Barat  menginginkan pemilu damai dan menolak politik identitas.

“Elit politik juga diharapkan dapat tergugah untuk tidak melakukan politik identitas pada Pemilu 2024 yang akan datang,” tegas Adrianus. (Indri)

Cek Berita dan Artikel lainna di Google News

Comment