Pemilu 2024 Hasilkan Banyak Wajah Baru di DPRD Ketapang, FKRI: Harus Cepat Beradaptasi Untuk Akselerasi Pembangunan

KalbarOnline, Ketapang – Dalam Kontestasi Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 di Kabupaten Ketapang, ada banyak wajah baru yang akan menduduki kursi DPRD Kabupaten Ketapang. Hal itu dikarenakan ada banyak sekali petahana yang tumbang di pemilu 2024.

Dari hasil perhitungan KPU ditingkat Kabupaten banyak incumbent yang tak lolos masuk ke DPRD Ketapang. Mereka digantikan oleh wajah-wajah baru.

Sementara untuk perolehan kursi di DPRD Ketapang yang total berjumlah 45 dikuasai oleh 10 dari 17 partai politik peserta pemilu 2024 yakni Golkar dengan 9 kursi, Gerindra 8 Kursi, PDI Perjuangan 8 kursi, Demokrat 5 Kursi, Nasdem 5 kursi, Hanura 3 kursi, PAN 2 Kursi, PKS 2 kursi, PKB 2 kursi dan PPP 1 kursi.

Ketua Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (FKRI) Kabupaten Ketapang, Doni Jeli Ratyas mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, kurang lebih ada sebanyak 60 persen wajah baru yang akan duduk di kursi DPRD Kabupaten Ketapang periode 2024-2029.

“Kurang lebih di angka 60 persen ya keanggotaan baru kalau dari rilis sementara di periode 2024-2029. Saya harap nanti teman-teman bisa beradaptasi ketika setelah dilantik mendapatkan orientasi, bimbingan teknis, serta ilmu-ilmu terkait tupoksi anggota DPRD,” katanya saat ditemui di sebuah acara, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga :  Hadir Sosialisasi Kinerja BPH Migas, Wabup Farhan Harap Ini Jadi Masukan dan Aspirasi Terkait Penyaluran BBM di Ketapang

Ia menilai, fenomena yang terjadi saat ini merupakan bagian dari proses demokrasi di Kabupaten Ketapang dan bukti jika kondisi masyarakat di Kabupaten Ketapang yang mulai melek terhadap politik.

“Ini adalah sebuah dinamika masyarakat yang sudah cerdas memilih,” tegasnya.

Ia mengatakan, pada Pileg tahun ini pula ada fenomena dimana masyarakat bukan hanya melihat partai politik dari seorang Caleg, melainkan ketokohan dari seseorang yang mencalonkan diri sebagai caleg menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih.

“Ini merupakan konsekuensi dari pemilu terbuka, masyarakat bebas memilih figur yang bersangkutan tidak melihat dari partai mana, tapi memang figur caleg yang mendapatkan atensi luar biasa dari masyarakat sehingga mendapatkan suara terbanyak,” jelasnya.

Ia menilai, tingkat partisipasi masyarakat di tahun ini tergolong sangat tinggi. Ini terbukti dari perolehan suara dari salah satu caleg pendatang baru dari partai Gerindra, Erpuat yang perolehannya cukup besar apabila dibandingkan dengan tahun 2019 di Kabupaten Ketapang untuk dapil 3 lalu.

Baca Juga :  Polres Ketapang Jadi Pilot Projek Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi, Ini Indikatornya

“Di 2019 tertinggi ada di angka 3 ribu, informasi yang saya terima periode ini ada di angka 6 ribu, ini sangat luar biasa upaya para caleg untuk menarik perhatian dan simpati masyarakat sehingga bisa terpilih dengan perolehan yang tinggi,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengimbau kepada anggota dewan yang tidak terpilih kembali agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik di akhir masa jabatannya ini. Hal itu agar pembangunan di Kabupaten Ketapang dapat berjalan dengan baik.

“Incumbent yang tidak mendapatkan kursi kembali saya harap tetap menjalankan tugasnya di sisa masa jabatannya sebagaimana sumpah dan janji saat pelantikan untuk menyelesaikan tugasnya hingga 2024. Teman-teman harus semangat di sisa masa jabatan yang tersisa,” pungkasnya. (Adi LC)

Comment