Harisson Resmi Jabat Pj Gubernur Kalbar, Siap Kawal Masa Transisi dengan Harmoni

KalbarOnline, Pontianak – Hari ini, Selasa tanggal 5 September 2023, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) resmi dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur, Harisson. Pengangkatan Pj ini pun dalam rangka mengisi masa transisi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar pasca berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Kalbar Sutarmidji-Ria Norsan.

Harisson yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar, resmi dilantik sebagai Pj Gubernur Kalbar oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian bersama delapan Pj Gubernur se-Indonesia lainnya di Sasana Bhakti Praja (SBP) Lantai 3 Gedung C, Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (05/09/2023).

Pelantikan tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Presiden RI Nomor 74/P/2023 tentang pengangkatan Pj Gubernur.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah terhadap Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalbar Windy Prihastari.

Terpilihnya Harisson sebagai Pj Gubernur Kalbar dinilai banyak kalangan sebagai keputusan yang tepat. Dokter kelahiran Palembang 8 Agustus 1966 itu dipandang memiliki riwayat pengalaman dan pengabdian yang cukup panjang bagi Kalbar.

Selain memenuhi persyaratan secara administratif, pria yang mengawali karir sebagai tenaga kesehatan dengan status Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kayong Utara pada 1995 – 1998 itu, dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, dan luwes ketika diajak berkomunikasi.

Secara karir di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar, Harisson mulai menonjol sejak dirinya menjabat sebagai kepala dinas kesehatan, dan turut serta membantu kepala daerah dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Karir pria peraih rangking pertama pada Diklatpim II di Bandiklat Provinsi Jawa Timur (Jatim) Tahun 2011 itu semakin mentereng setelah sukses mengungguli dua pesaingnya pada seleksi terbuka JPT Madya Sekda Kalbar. Harisson kemudian resmi dilantik oleh Gubernur Sutarmidji menjadi Sekda Kalbar pada Januari 2022.

Usai dilantik, Harisson mengungkapkan, sebagai Pj Gubernur dirinya bakal menjalankan semua arahan yang telah disampaikan oleh Mendagri Tito Karnavian. Salah satunya menjaga netralitas dalam menghadapi pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023 Sutarmidji-Ria Norsan beserta istri foto bersama Pj Gubernur Kalbar Harisson dan istri usai pelantikan di Gedung Kemendagri
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023 Sutarmidji-Ria Norsan beserta istri foto bersama Pj Gubernur Kalbar Harisson dan istri usai pelantikan di Gedung Kemendagri (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)

“Dalam pelaksanaan pemilu, ASN itukan diperintahkan untuk netral, jadi saya juga akan melaksanakan perintah (itu) untuk senetral mungkin terhadap (semua) pasangan calon,” ungkapnya.

Selain itu, Pj Gubernur juga bertugas mengawal masa transisi pemerintah provinsi (pemprov) hingga gubernur dan wakil gubernur definitif hasil Pemilihan kepala daerah (pilkada) Kalbar 2024 resmi ditetapkan. Untuk itu, dirinya berharap gelaran pesta rakyat pemilu 2024 di Kalbar dapat berjalan dengan baik.

“Saya harus mempersiapkan untuk pelaksanaan pemilu memfasilitasi pelaksanaan pemilu, menjaga ketertiban dan keharmonisan masyarakat di tahun politik ini,” katanya.

Harisson juga memastikan akan tetap melanjutkan berbagai program yang telah berjalan semasa kepemimpinan Gubernur dan Wagub Kalbar Sutarmidji-Ria Norsan selama 2018 – 2023. Harisson juga memastikan tak akan sungkan meminta pemikiran kepada Gubernur dan Wagub periode 2018 – 2023 demi membangun Kalbar jauh lebih baik.

“Tentu saja. Beliau berdua memiliki banyak pengalaman dalam membangun masyarakat Kalbar dan tentu saja kami akan terus berkonsultasi kepada beliau-beliau ini dalam rangka menimba pengalaman supaya saya selaku Pj Gubernur Kalbar ini dapat lebih mudah menjalankan roda pemerintahan di Kalbar,” pungkasnya.

Gubernur Kalbar periode 2018-2023, Sutarmidji foto bersama Pj Gubernur Kalbar, Harisson
Gubernur Kalbar periode 2018-2023, Sutarmidji foto bersama Pj Gubernur Kalbar, Harisson (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)

Sementara Gubernur Kalimantan Barat periode 2018 – 2023, Sutarmidji mengucapkan selamat kepada Harisson yang telah dilantik sebagai Pj Gubernur untuk mengisi masa transisi hingga kepala daerah definitif hasil pemilihan umum (pemilu) 2024 ditetapkan. Dirinya bersama Ria Norsan pun menyatakan siap membantu secara pemikiran demi kepentingan Kalbar yang lebih baik kedepannya

Baca Juga :  Selama Ramadhan Sutarmidji Lakukan Tarawih Keliling, Tebarkan Pesan Damai

“Selamat kepada Pak Harisson, selamat bertugas, dan kami, saya Pak Wagub (kepala daerah) pada masanya kata Pak Tito, (kami) siap untuk membantu sepanjang beliau (Pj) memerlukan. Semuanya kita bicara untuk kepentingan Kalbar,” katanya.

Sutarmidji meminta semua pihak harus bisa menerima kepemimpinan Harisson pasca dilantik sebagai Pj Gubernur Kalbar oleh Mendagri. Ia pun yakin Pj Gubernur Harisson pasti akan melanjutkan program-program kepala daerah periode 2018 – 2023 sebelumnya.

“Saya yakin programnya akan melanjutkan program kita, beberapa pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai, beliau bisa mengawal, dan saya yakin bisa sukses. Pokoknya apapun yang diminta pendapat oleh Pak Pj Gubernur kami siap untuk membantu, terutama dalam rangka peningkatan pendapatan, kemudian eksekusi program dan lain sebagainya,” kata Sutarmidji.

Selain itu, Sutarmidji pun menilai pribadi Harisson ini sebagai sosok yang tahan banting, tidak cengeng, kendati di tempat-tugaskan di daerah-daerah terpencil Harisson tak pernah bersungut dan selalu dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.

“Saya rasa beliau mumpuni lah ya, tahan banting, karena dia itu dimulai dari dokter perkebunan, kemudian tugas di Kapuas Hulu itu lebih dari 20 tahun, nggak banyak orang yang mau bertugas di daerah-daerah terpencil,” kata Sutarmidji.

Harisson menurut Sutarmidji juga memiliki pemahaman dan pengalaman yang luas tentang Kalbar. Harisson orang yang memulai segala-galanya dari bawah, bahkan dari tempat-tempat nun jauh di ujung, yang bagi sebagian pegawai mungkin akan merengek minta pulang.

“Jadi Pak Harisson itu sudah menguasai Kalbar lah secara keseluruhan, sampai daerah-daerah yang paling sulit beliau sudah bertugas di situ,” pungkas Sutarmidji.

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023 Sutarmidji-Ria Norsan foto bersama Pj Gubernur Kalbar Harisson usai pelantikan di Gedung Kemendagri
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023 Sutarmidji-Ria Norsan foto bersama Pj Gubernur Kalbar Harisson usai pelantikan di Gedung Kemendagri (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)

Sementara Wakil Gubernur Kalbar periode 2018 – 2023 Ria Norsan turut meyakini roda pemerintahan di Pemprov Kalbar akan tetap berjalan baik selama dijabat oleh Pj Gubernur. Apalagi Pj Gubernur sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda), sehingga sudah memahami seluk beluk wilayah Kalbar.

“Yang repot itu kan yang tadinya belum paham daerahnya, misalnya dia dari kementerian atau sebagainya, karena itu dia belum tahu daerah, sehingga harus banyak-banyak berkoordinasi dengan mantan pejabat yang telah selesai seperti gubernur dan wakil gubernur,” ungkapnya.

Sementara untuk sosok Harisson diyakini Ria Norsan, pasti bisa melanjutkan program-program kepala daerah sebelumnya.

“Kan Sekda, jadi sudah pahamlah baik masalah APBD dan program-program yang belum diselesaikan. Saya juga yakin Pak Harisson bisa dan mampu melanjutkan kepemimpinan yang telah kami bina selama ini,” tutupnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Harisson memang memiliki kans yang besar dalam seleksi pemilihan nama Pj Gubernur Kalbar. Hingga masuk ke ruang kerja presiden, nama Harisson bahkan menempati peringkat pertama dari tiga nama kandidat yang diusulkan oleh kementerian.

Merasa Dihargai

Wakil Ketua DPRD Kalbar, Syarif Amin Muhammad sangat menyambut baik atas terpilihnya Harisson sebagai Pj Gubernur Kalbar. Secara kelembagaan, pihaknya merasa sangat dihargai oleh pemerintah pusat. Mengingat Harisson merupakan satu diantara tiga nama yang diusulkan DPRD Provinsi Kalbar.

“Artinya presiden menghormati, menghargai kelembagaan DPRD daerah. Kami bersyukurlah, kami merasa dihormati, dihargai oleh pusat, di mana salah satu dari tiga orang itu yakni Pak Harisson, jadi Pj Gubernur Kalbar. Kita apresiasi ini,” katanya.

Jujur, Syarif Amin menilai bahwa pemilihan nama Harisson sebagai Pj oleh presiden merupakan keputusan yang tepat. Selain memang memenuhi syarat administratif, secara persona, Harisson dinilai aktif mengikuti rapat-rapat dan konsultasi di kelembagaan DPRD Kalbar.

Baca Juga :  Bersiap, Kalbar Akan Jadi Tuan Rumah KKN Kebangsaan 2023

“Bagus dia, selalu hadir, ada kegiatan-kegiatan penting selalu hadir dengan kami di DPRD. Komunikasi beliau bagus juga, artinya kami apresiasilah dengan pilihan presiden—yang sudah tau memilih orang yang tau seluk beluk Kalbar—beliau (pernah) bertugas di Kapuas Hulu, di Kayong, terakhir selama menjabat kepala dinas kesehatan dan Sekda Kalbar, (artinya) beliau juga sudah tau karakteristik masyarakat Kalbar, tau karakteristik anggota dewan,” terangnya.

Selanjutnya, dengan terpilihnya Harisson, Syarif Amin mengharapkan, jebolan Universitas Gadjah Mada itu dapat menjalankan tugas-tugas Pj dengan penuh tanggung jawab dan amanah, serta dapat membantu menyempurnakan program-program kerja yang telah dibuat Sutarmidji-Ria Norsan selama lima tahun belakangan ini.

“Harapannya, komunikasi dengan dewan yang sudah bagus jadi bagus lagi, menyempurnakan janji-janji gubernur Sutarmidji dan Ria Norsan untuk selama periode ini, mungkin ada yang kurang—untuk menyempurnakanlah program-program yang ada ini,” pesannya.

Terakhir, Syarif Amin juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Ria Norsan atas kinerja dan kebersamaannya selama ini dengan DPRD Kalbar.

“Saya terima kasih kepada beliau berdua yang sudah melaksanakan tugas dalam kurun lima tahun dengan dinamika-dinamika politik yang terjadi di Kalbar ini yang kita lalui, antar eksekutif dan legislatif,” katanya.

Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Syarif Amin menilai Sutarmidji dan Ria Norsan sudah cukup berhasil membawa perubahan dan perbaikan daerah ini, salah satunya dalam hal peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“(Bahkan) selama covid juga kita mendapat PAD yang lumayan. Mudah-mudahan setelah beliau juga, Penjabat Gubernur Kalbar ini bisa lebih baik lagi dari zaman Pak Sutarmidji dan Pak Ria Norsan,” pungkasnya.

Usulan Daerah

Masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Ria Norsan, secara resmi juga akan berakhir pada 5 September 2023. Guna mengisi kekosongan jabatan itu, maka pemerintah akan menunjuk satu orang Pj Gubernur yang bertugas mengawal masa transisi pemerintahan daerah hingga gubernur dan wakil gubernur definitif hasil pemilu 2024 ditetapkan.

Berdasarkan Permendagri Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati, dan Penjabat Wali Kota, bahwa pengangkatan Pj Gubernur ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden atau Keppres. Penunjukan Pj tersebut diawali dengan pengusulan sejumlah nama pejabat yang dinilai kompeten dan memenuhi persyaratan.

Secara teknis, pengusulan nama-nama tersebut dilakukan dengan dua mekanisme. Yakni oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sebanyak tiga nama dan oleh DPRD melalui ketua DPRD provinsi sebanyak tiga nama.

Kendati total akan ada enam nama yang diusulkan dari pusat dan daerah, namun yang benar-benar akan berada di atas meja presiden nantinya hanyalah tiga nama, karena enam nama itu akan diperas lagi menjadi tiga nama melalui pembahasan di tingkat kemendagri bersama sejumlah kementerian/lembaga pemerintah non kementerian lainnya.

Untuk Kalbar sendiri, mekanisme pengusulan tiga nama Pj Gubernur oleh legislatif telah dilakukan pada Selasa tanggal 8 Agustus 2023 lalu.

Adapun ketiga nama calon Pj Gubernur Kalbar yang menjadi usulan DPRD Kalbar sebelumnya—secara berurutan—antara lain Sulaiman Agusto, mantan Pangdam XII/Tanjungpura yang sekarang menjabat Pa Sahli Tingkat III Kasad Bidang Ekkudag.

Kemudian Harisson yang saat ini menjabat selaku Sekda Provinsi Kalbar, serta Heru Istyono, mantan Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar yang saat ini merupakan Agen Intelijen Ahli Utama Deputi Bidang Intelijen Ekonomi di Badan Intelijen Negara (BIN). (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment