Gubernur Kalbar dan Oso Napak Tilas ke Makam Pangeran Ratu Winata Kusuma dan Silaturahmi dengan Kerabat Kesultanan Sambas

KalbarOnline, Sambas – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji, bersama Tokoh Nasional asal Kalbar Oesman Sapta Odang (Oso) berziarah ke Makam Pangeran Ratu Winata Kusuma dan bersilaturahmi dengan pangeran dan kerabat kesultanan Sambas di Keraton Alwatzikhoebillah, Rabu (19/07/2023).

Dalam kesempatan itu, Oso sempat mengenang sahabat kecilnya yakni almarhum Pangeran Ratu Winata Kusuma.

“Pangeran Ratu Winata Kusuma ini sahabat saya dari kecil, bapaknya Pangeran Ratu Muhammad Tarhan, sudah almarhum. Jadi saya terkesan (ke sini), karena dulu saya waktu muda tidur sama-sama, jalan sama-sama dengan bapaknya, ini sekarang anaknya menggantikan bapaknya (memimpin kesultanan Sambas),” ungkap Oso.

Mantan Wakil Ketua MPR RI itu mengaku senang bisa bertemu dengan Pangeran Ratu Muhammad Tarhan. Ia menilai Pangeran Ratu Muhammad Tarhan merupakan sosok anak muda yang bersemangat dalam membangun kesultanan Sambas, serta selalu patuh dengan aturan-aturan negara, sebagai bagian dari kerajaan nusantara.

“Saya melihat beliau betul-betul sangat mematuhi aturan-aturan yang ada, sehingga tentunya banyak hambatan yang perlu didukung oleh pemerintah daerah di sini, juga ada gubernur, pemerintah kabupaten. Sehingga dapat menyelamatkan sesuatu yang telah terjadi sebagai sejarah bangsa ini yaitu kerajaan Sambas,” ujarnya.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersama Oesman Sapta Odang (Oso) berziarah ke makam Pangeran Ratu Winata Kusuma, di Keraton Alwatzikhoebillah, Rabu (19/07/2023). (Foto: Jauhari)
Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersama Oesman Sapta Odang (Oso) berziarah ke makam Pangeran Ratu Winata Kusuma, di Keraton Alwatzikhoebillah, Rabu (19/07/2023). (Foto: Jauhari)

Oso berharap, di bawah pimpinan Pangeran Ratu Muhammad Tarhan bisa lebih meningkatkan kehidupan sosial ekonomi yang mendukung pemerintah daerah. Tentu lanjut dia, dalam pembangunan daerah tidak bisa dilakukan sendiri.

Baca Juga :  Wabup Askiman Pimpin Rapat Koordinasi Raperda Pembentukan Kecamatan

“Kan sudah diungkapkan oleh Gubernur Pak Sutarmidji bahwa membangun Kalbar itu tidak bisa sendiri, harus bersama-sama itu yang dapat menjadikan daerah itu makmur. Daerah makmur baru ada Indonesia makmur, tidak mungkin daerah tidak makmur Indonesia mau makmur, dari mana kemakmurannya. bangsa ini kan terdiri dari daerah-daerah dan daerah itu banyak kerajaan-kerajaan, itu mesti disinergikan semuanya,” paparnya.

Menurutnya Pangeran Ratu Muhammad Tarhan memiliki cara berpikir yang lebih modern. Karena memang secara pendidikan lebih tinggi, serta memiliki wawasan yang luas.

“Karena dia (pangeran) berpendidikan sekali, sudah S2, sebentar lagi doktor. Jadi ini kebanggaan kita sendiri, hubungan dengan masyarakat perlu ditingkatkan, karena sentuhan kerajaan sebagai sisa peninggalan masa lalu tidak bisa dihilangkan. Harus dijadikan objek wisata yang bisa menimbulkan gairah, dan memberikan pesan dari leluhur kita dahulu,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji sempat menyampaikan soal kendala pembangunan waterfront dan penataan kawasan Keraton Alwatzikhoebillah hingga sempat tertunda.

“Awalnya, pembangunan waterfront city adalah untuk menata kawasan istana ini supaya lebih rapi dan menjadi objek wisata, tapi mengalami permasalahan hingga menjadi tertunda,” katanya.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji memberikan kata sambutan dalam acara silaturahmi bersama kerabat kesultanan Sambas di Keraton Alwatzikhoebillah, Rabu (19/07/2023). (Foto: Jauhari)
Gubernur Kalbar, Sutarmidji memberikan kata sambutan dalam acara silaturahmi bersama kerabat kesultanan Sambas di Keraton Alwatzikhoebillah, Rabu (19/07/2023). (Foto: Jauhari)

Jalan-jalan di area tersebut menurutnya juga akan diperbaiki. Tidak hanya waterfront, tapi beberapa pembangunan di Sambas diakuinya sempat mengalami kendala. Seperti pengerjaan Jalan Padat Karya, pembangunan SMK Terpadu, hibah untuk Politeknik, dan beberapa lainnya.

Baca Juga :  Resmi Jabat Ketua PMI Provinsi, Lismaryani Komit Dorong Pemenuhan Persediaan Darah di Kalbar

“Untuk Rumah Melayu bisa selesai dengan baik. Itupun karena selalu saya pantau setiap kunjungan ke Sambas,” ujarnya.

Satu yang menjadi obsesi orang nomor satu di Kalbar itu adalah agar seluruh desa di Kabupaten Sambas bisa berstatus mandiri. Jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas serius, ia yakin tahun depan desa yang saat ini masih berstatus maju, semuanya akan menjadi desa mandiri.

“Jika semuanya sudah menjadi desa mandiri, maka Sambas akan menjadi satu-satunya di Indonesia yang semua desanya sudah berstatus mandiri. Untuk tahun ini saja, salah satu desa di Kabupaten Sambas, yaitu Desa Sekura sudah berada di peringkat ke-16 dari 50 ribu desa di Indonesia. Bahkan, ada BUMDes yang menjadi percontohan nasional yaitu Desa Sejiram,” pungkasnya.

Untuk diketahui, bahwa kegiatan ziarah ke Makam Pangeran Ratu Winata Kusuma dan bersilaturahmi dengan pangeran dan kerabat Kesultanan Sambas di Keraton Alwatzikhoebillah ini menjadi agenda penutup kunjungan kerja Gubernur Sutarmidji di Kabupaten sambas. (Jau)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment