Sekjen MUI: Rizieq Shihab Sosok Menonjol tapi Banyak yang Salah Nilai

KalbarOnline.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambut baik kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Sekertaris Jenderal MUI, Anwar Abbas menilai Rizieq Shihab merupakan seorang tokoh yang sangat menonjol.

“Dia mungkin adalah salah satu tokoh di Indonesia saat ini yang sangat menonjol, punya pengikut yang banyak yang sangat loyal kepadanya. Hal ini terjadi mungkin karena dialah tokoh yang tampak sangat konsisten melakukan dakwah amar maruf nahi munkar,” kata Anwar dalam keterangannya, Selasa (10/11).

Menurut Anwar, soal dakwah amar maruf nahi mungkar, sulit bagi setiap tokoh untuk mencari tandingannya. Rizieq dinilai konsisten mengkritik pemerintah, meski pada akhirnya dibenci.

  • Baca Juga: Soal Kepulangan Rizieq Shihab, MUI Harap Tidak Ada Gesekan
Baca Juga :  Palsukan Hasil Tes Covid-19 Bisa Dipenjara 4 Tahun

“Saya melihat banyak sekali orang yang salah dalam menilainya, mereka menganggap dan melihat Habib Rizieq itu adalah seorang tokoh yang sangat keras dan kasar serta sebagainya,” cetus Anwar.

Anwar tak memungkiri, belum ada tokoh di Indonesia yang kedatangannya disambut oleh jutaan orang. Karenanya, Anwar Abbas mengucapkan selamat datang untuk pentolan FPI Habib Rizieq Shihab.

“Saya mengucapkan selamat datang habib dan selamat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih maksimal lagi bagi kemajuan dan kemashlahatan bangsa,” pungkasnya.

Baca Juga :  Rizieq Shihab Didenda Rp 50 Juta Karena Langgar Protokol Kesehatan

Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (10/11) sekitar pukul 08.38 WIB. Dia terbang dari Arab Saudi dengan pesawat Saudi Arabain.

Di bandara, Rizieq sudah ditunggu sejumlah orang terdekatnya. Seperti Ketua Presidium 212 Slamet Ma’arif, Ketua FPI Sobri Lubih, Ketua GNPF Yusuf Martak, dan sejumlah keluarga. Setelah keluar dari pesawat, ribuan simpatisan yang telah menunggu sejak pagi hari memekikan takbir.

Comment