Moeldoko Mundur, Dua Kandidat Sipil Head-to-Head Jadi Ketum PP PBSI

KalbarOnline.com – Ketua Pengprov PBSI Banten Ari Wibowo bakal head-to-head dengan Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna dalam memperebutkan kursi Ketua Umum PBSI 2020-2024.

Ya, hanya dua nama itu saja yang sudah mengambil formulir pendaftaran yang dilakukan pada 17 sampai 21 Oktober.

Saling klaim suara terjadi di kedua kubu. Kemarin (23/10), kubu Agung mengklaim sudah mendapat 29 suara dari total 32 suara pengurus provinsi (pengprov) yang bisa memilih. Sementara itu, Ari mengaku sudah mendapat 11 suara.

Kemarin, tim Agung juga menyerahkan suara dukungan ke tim penjaringan yang dipimpin Edi Sukarno. H.M Ferly, Ketua Timses Agung menuturkan bahwa pihaknya menyodorkan 29 suara tertulis berdasarkan fakta yang ada.

Dia menyebutkan, perkara suara mana yang nantinya yang disahkan adalah wewenang dari tim penjaringan. ”Namanya klaim nggak apa-apa. Kalau saya berdasar fakta yang saya pegang. Yang mengesahkan kan tim penjaringan. Kan ada alurnya, ada panitianya. Setelah dijaring kan nanti disaring punya (suara) siapa yang pantas dan salah,” paparnya kepada Jawa Pos.

  • Baca Juga: Moeldoko Mundur Sebagai Calon Ketua Umum PP PBSI 2020-2024

Yang menarik, baik tim Agung dan Ari sama-sama mengklaim mendapat suara Banten yang sah. Selain Ari yang merupakan sang ketua, Ferly adalah Sekretaris Umum Pengprov Banten sekaligus Ketua Pengkot PBSI Kota Serang.

Baca Juga :  Hadapi Transformasi Besar Sekali Per 100 Tahun, Honda Mundur dari F1

Ferly menuturkan, awalnya Banten satu suara mendukung Agung Firman. ”Sudah tanda tangan beliau (Ari), saya ditinggal. Saya tanda tangan berarti kan sah. Yang pertama dukung pak Agung tuh Banten sama DKI, baru selanjutnya dan selanjutnya,” bebernya.

Di kubu Ari juga tidak kalah optimistis perihal dukungan. Ari mendapat suntikan tambahan karena mengklaim telah mendapat dukungan dari PB Djarum. Meski tidak memiliki suara dalam musyawarah nasional yang diselenggarakan pada 5 sampai 6 November nanti, support moral yang diberikan PB Djarum tersebut kata Ari adalah hal yang luar biasa.

Sebab, masuknya PB Djarum juga serta merta membuat para legenda dan beberapa pengprov yang sebelumnya mendukung Moeldoko kini beralih padanya. Misalnya Pengprov PBSI Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Jogjakarta.

Selain itu, dukungan yang diberikan membuat langkahnya ketika terpilih nanti lebih mudah. ”Kita tahu ya Djarum Foundation sejauh ini sudah berikan sponsor, pendanaan, hingga kompetisi di bulu tangkis. Nah itu yang akan kita lanjutkan,” paparnya.

Baca Juga :  Kapuas Hulu Bergeser ke Peringkat 5 di Porprov Kalbar, Sadiq: Atlet Harus Tetap Semangat

Awalnya, Ari bersama tim ingin mengembalikan formulir pada Sabtu (24/10). Namun, karena belum siapnya tim dan masih memungkinkannya untuk mendapat lebih banyak suara, pihaknya menunda hingga Senin (26/10).

Karena total voter berjumlah 32, pihaknya masih bersikeras untuk bisa mendapat tambahan suara. Jawa Barat menjadi salah satu Pengprov yang diupayakan bisa bergabung. ”Jabar nih sangat strategis ya. Kalau bisa bergabung luar biasa. Masih dikomunikasikan dengan tim,” katanya.

Untuk diketahui, pengembalian formulir pendaftaran paling telat pada 26 Oktober. Selanjutnya, pada 27 sampai 30 Oktober, tim penjaringan akan memeriksa berkas-berkas dan persyaratan yang telah diajukan.

Setelahnya, pada 31 Oktober sampai 4 November akan diumumkan apakah setiap bakal calon memenuhi syarat atau tidak. Bakal calon yang memenuhi syarat akan diundang untuk menyampaikan visi dan misi pada munas.

Mundurnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membuat Agung dan Ari yang berlatar belakang sipil akan bertarung dalam pemilihan. Sejak tahun 1985, hanya ada dua Ketum PP PBSI yang berlatar belakang sipil. Yakni Chairul Tanjung pada 2001 sampai 2004 dan Gita Wirjawan (2012-2016).

Comment