Mengapa Kita Mengeluarkan Keringat Dingin?

Kita akan mengeluarkan keringat saat kepanasan atau setelah berolahraga. Suhu tubuh meningkat sehingga tubuh mencoba mendinginkannya dengan mengeluarkan keringat. Namun, ada kalanya kita juga berkeringat meskipun tidak kegerahan atau melakukan aktivitas fisik berat. Misalnya saat gelisah atau nervous.

Geng Sehat pasti sering dengar istilah keringat dingin. Apakah ini keringat yang memang lebih dingin dari keringat biasa? Tidak. Meskipun namanya keringat dingin, namun bukan karena suhunya, melainkan situasi tidak biasa yang menyertainya.

Baca juga: Bisa Merangsang Wanita, Salah Satu Fakta Keringat Pria yang Unik!

Apa Sebenarnya Keringat Dingin?

“Keringat dingin” mengacu pada keringat yang dikeluarkan tubuh secara mendadak dan tidak berasal dari panas atau aktivitas fisik. Istilah medis untuk keringat dingin adalah diaforesis. Keringat dingin merupakan respons tubuh terhadap stres. Yang membedakan keringat dingin dari keringat biasa adalah apa yang dialami atau dilakukan pasien sebelum mulai berkeringat dingin.

Terkadang keringat keluar malam hari menjelang tidur. Ini sering disebut sebagai “keringat malam”, tetapi sebenarnya tidak ada perbedaan antara keringat malam dan keringat dingin. Semuanya adalah diaforesis dan sebagian mengarah ke masalah yang lebih besar.

Apa pun yang menyebabkan stres dan memunculkan respons melawan oleh tubuh, dapat menyebabkan keringat dingin. Misalnya, Kamu sangat mual dan ingin muntah, namun tubuh mencoba melawannya sehingga tubuh banjir oleh keringat dingin. Begitu Kamu muntah, keringat dingin otomatis akan kering.

Baca juga: Fakta Penting tentang Keringat Berlebihan saat Hamil

Penyebab Keringat Dingin

Berikut ini beberapa penyebab keringat dingin, sebagian adalah kondisi berbahaya yang harus segera mendapatkan pertolongan medis:

1. Syok

Syok adalah aliran darah yang sangat rendah ke otak dan organ vital lainnya. Kurangnya aliran darah ke otak artinya hanya sedikit oksigen dan nutrisi yang sampai ke otak, yang menyebabkan stres. Syok adalah kondisi yang mengancam jiwa, dan salah satu tanda syok adalah keluarnya keringat dingin. Pasien umumnya akan pingsan dan tidak sadarkan diri saat syok.

Baca Juga :  Jangan Tunda, Lakukan 8 Tips Mencegah Penyakit Jantung Mulai Sekarang!

Hal lain yang harus diperhatikan jika menemukan orang syok adalah mendeteksi detak jantungnya. Umumnya denyut jantung lemah disertai pernapasan cepat (lebih dari 20 napas per menit), kulit pucat, dan lemas atau pusing saat duduk atau berdiri.

Syok tidak terjadi begitu saja. Keringat dingin adalah tanda awal seseorang akan mengalami syok. Kamu bisa menolong orang syok dengan membaringkannya telentang dan angkat kaki sekitar 8 hingga 12 inci, kemudian telepon ambulans.

2. Infeksi dan demam

Setiap infeksi yang menyebabkan demam dapat menyebabkan keringat dingin. Biasanya keringat dingin muncul saat demam “mereda” atau mulai turun. Kasus infeksi yang sangat parah, yang disebut sepsis, dapat menyebabkan syok dan juga keringat dingin. Jika keringat dingin muncul tanpa demam sebelumnya, atau disertai dengan gejala syok di atas, hubungi ambulans.

3. Sinkop (pingsan)

Salah satu penyebab sinkop adapah penurunan tekanan darah, yang sering menyebabkan pingsan, dapat menyebabkan diaforesis. Banyak orang akan mulai berkeringat dingin disertai rasa mual atau vertigo yang parah dan tiba-tiba.

Gejala sinkop mirip dengan syok, begitu pula pertolongan pertamanya. Berbaring telentang dengan kaki terangkat akan membantu, sebelum memanggil ambulans.

Baca juga: Mengapa Bisa Pingsan?

4. Sakit Karena Cedera

Nyeri hebat akibat cedera parah, seperti patah tulang atau amputasi, dapat menyebabkan keringat dingin. Jika pasien dengan patah pergelangan kaki berkeringat, ada kemungkinan dia mengalami rasa sakit yang menyiksa.

Baca Juga :  Pentingnya Memompa ASI dan Memilih Breast Pump yang Tepat

Nyeri bisa diredakan dengan obat. Jika pasien sudah mengonsumsi sesuatu untuk menghilangkan rasa sakit, hubungi dokter untuk perawatan lukanya.

5. Serangan jantung

Serangan jantung dapat menyebabkan keringat dingin. Hubungi ambulans segera jika mengalami keringat dingin disertai nyeri hebat atau tekanan di dada yang menjalar ke leher atau lengan. Jika ada, minum aspirin sambil menunggu ambulans datang.

6. Sesak napas

Sesak napas yang parah dapat menyebabkan kekurangan oksigen di aliran darah. Ketika otak pasien mulai kekurangan oksigen, maka respons stres dipicu, menyebabkan keringat dingin.

7. Hipoglikemia

Penderita diabetes harus waspada dengan gejala hipoglikemia atau turunnya kadar gula darah yang drastis. Otak menganggap kekurangan gula sama seriusnya dengan kekurangan oksigen. Responnya pun sama, termasuk mengeluarkan keringat dingin

Jika pasien diabetes mengalaminya disertai gejala lain seperti gemetar, bingung, sangat lemas, segera hubungi ambulans dan berikan dia glukosa jika tersedia. Jika pasien dapat minum, coba jus buah atau teh manis.

8. Ketakutan dan Kecemasan

Terakhir, ketakutan dan kecemasan adalah penyebab stres bagi siapa pun. Apa pun penyebabnya, tubuh merespons stres ini dengan keringat dingin.

Tidak ada pengobatan khusus untuk keringat dingin. Untuk menghilangkannya, kita harus mengobati penyebab yang mendasarinya. Misalnya, jika sesak napas maka segera berikan oksigen. Dengan kata lain, diaforesis dapat menandakan masalah lain yang sedang dialami.

Baca juga: Telapak Tangan Berkeringat Pertanda Jantungan?

Referensi:

Verywellhealth.com. Causes and treatment of cold sweat.

Sciencedaily.com. Sweat Is Good Indicator Heart Attack May Be Coming

Speedstick.com. Understanding your cold sweats.

Comment