Aktivis Hongkong Serukan Boikot Film Mulan, Ini Alasannya

KalbarOnline.com – Aktivis sekaligus politikus Hongkong, Joshua Wong, menyerukan pemboikotan film Mulan yang dibintangi oleh artis kelahiran Tiongkok dan tumbuh besar di Amerika Serikat, Liu Yifei alias Crystal Liu. Pemboikotan itu dilakukan setelah pemeran utama perempuan dalam film yang diproduksi oleh Disney tersebut mengunggah status dukungannya kepada polisi Hongkong di Sina Weibo, media sosial paling populer di Tiongkok yang mirip Twitter.

Dalam cuitannya pada Jumat (4/9), Wong menyerukan kepada masyarakat untuk memboikot film tersebut dengan alasan hak asasi manusia dan kebebasan.

“Disney menjilat Beijing dan karena Liu Yifei mendukung tindakan brutal polisi di Hongkong, maka saya sarankan semua pihak yang memiliki keyakinan terhadap HAM untuk #BoycottMulan,” tulis status Wong.

Baca Juga :  Aktivis Joshua Wong Kembali Dipenjara, Mengaku Salah atas Penghasutan

Hanya saja, seruan Wong tersebut justru menyulut rasa nasionalisme di jagat warganet Tiongkok. Mereka memutuskan membeli tiket film Mulan.

“Saya tidak ingin nonton film ini, tapi karena komentar Wong, saya memutuskan membeli tiketnya,” demikian seorang warganet di Weibo, Senin (7/9).

“Tujuan kelompok separatis itu tidak menolak Mulan secara keseluruhan, tapi memanfaatkan nama Mulan untuk mendukung apa yang disebut demokrasi dan kebebasan sekaligus untuk mendiskreditkan Tiongkok,” cuit warganet lainnya.

Baca Juga :  Ada Harapan Baru, Tiongkok Yakin Segera Berdamai dengan AS

Ketika kaum separatis di Hongkong makin banyak yang memanfaatkan media daring, maka akan meningkatkan rasa patriotisme para penggemar film di Tiongkok sehingga akan menguntungkan film box office tersebut. Hal tersebut disampaikan Shi Wenxue, kritikus film asal Beijing, dikutip media resmi setempat.

Film Mulan telah dirilis di Amerika Serikat pada Jumat (4/9) dan secara resmi akan dirilis di Tiongkok pada Jumat (11/9). Awalnya film yang dibintangi Liu Yifei alias Crystal Liu, Donnie Yan, Jet Li, dan Gong Li itu dijadwalkan dirilis di kawasan Amerika Utara pada 27 Maret, namun ditangguhkan karena pandemi Covid-19.

Comment