Tempat Hiburan di Bogor Ditutup, Aktivitas Wisatawan di Puncak Diawasi

KalbarOnline.com – Walikota Bogor Bima Arya mengeluarkan surat edaran untuk mencegah penyebaran virus Corona di Kota Bogor. Salah satunya meminta tempat hiburan ditutup.

Namun belum ada penjelasan resmi dari Pemkot Bogor mengenai klasifikasi jenis hiburan yang ditutup ini. Apakah hiburan malam atau hiburan yang dibuka pada siang hari.

Surat edaran ini ditandatangani oleh Wakil Walikota Bogor Dedie Rachim atas nama Walikota Bogor Bima Arya pada Minggu (15/3/2020).

Warga juga diimbau tidak menggelar acara yang melibatkan massa dalam jumlah banyak dan diminta supaya Pemkot Bogor atau pihak terkait meninjau izin acara yang sudah terbit.

Sementara bagi penyelenggara acara dalam jumlah peserta yang besar agar melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga :  DKI Episentrum Corona, Masinton: Tidak Ada Salahnya Persiapkan Opsi Lockdown

Dalam surat edaran nomor 443.1/1075 umum tentang Pencegahan Penyebaran Covid 19 di Kota Bogor, pemkot juga meliburkan seluruh sekolah mulai PAUD/TK hingga jenjang SMA, serta juga pendidikan non formal.

Sementara Pemkab Bogor akan membatasi aktivitas di sejumlah lokasi wisata di kawasan Puncak serta terutama bagi orang asing maupun dari luar Bogor.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengaku khawatir merusak perekonomian masyarakat yang menggantungkan hidup dari lokasi-lokasi wisata, khususnya di kawasan Puncak.

“Tidak di Puncak saja. Semua lokasi wisata, akan kita awasi, dengan penyediaan cairan pembersih tangan, serta pemantauan suhu tubuh. Kalau untuk wisatawan asing jelas kita stop dulu,” kata Ade di Pendopo Bupati, Cibinong, Minggu (15/3/2020).

Baca Juga :  Menpar ‘Papa Online’ Siapkan Tiga Jurus Jitu Kembangkan Sektor Parekraf Indonesia

“Kalau semua lokasi wisata kita tutup atau lockdown, siapa yang mau menjamin kehidupan para pedagang atau warga yang menggantungkan hidup dari lokasi wisata itu,” tegas Ade.

Namun, dia memastikan seluruh pelayanan di lingkungan Kabupaten Bogor, berjalan normal meski akan ditambah dengan protokol kesehatan, seperti penyemprotan disinfektan dan menyediakan cairan pembersih tangan.

Ade juga membatasi sejumlah kegiatan yang mengundang jumlah massa banyak. Termasuk pertandingan Liga 1 2020 di Stadion Pakansari, agar digelar tanpa penonton.[ab]

Comment